Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Politik

Puja-puji untuk Jokowi

18 Januari 2014   08:59 Diperbarui: 17 Agustus 2018   06:18 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski sampai saat ini belum dicapreskan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo selalu mengungguli para tokoh capres lain, termasuk para peserta konvensi capres Partai Demokrat (PD). Dan yang menarik, meski dikalahkan oleh Jokowi, para capres konvensi mengakui potensi gubernur yang terkenal akan blusukannya itu.

Paling tidak, enam dari sebelas calon presiden konvensi PD memuji atau mendoakan Jokowi. Mereka adalah Anies Baswedan, Hayono Isman, Dahlan Iskan, Gita Wirjawan, dan terakhir adalah Dino Patti Jalal. Bahkan Dino secara terang-terangan memuji langsung di depan Jokowi.

Meski disiapkan untuk menjadi capres di 2014, namun para peserta konvensi ini tak segan memuji Jokowi. Bahkan ada peserta konvensi capres yang menyatakan bersedia menjadi cawapres Jokowi jika Jokowi benar-benar maju di 2014, dia adalah Pramono Edhie Wibowo.

Berikut ini bisa kita perhatikan sejumlah apresiasi positif yang pernah terlontar dari enam orang peserta konvensi capres Partai Demokrat kepada Jokowi yang notabene dari PDIP itu.

Anies Baswedan

Peserta konvensi capres PD Anies Baswedan mendorong Gubernur DKI Jakarta Jokowi untuk dicapreskan PDIP. Menurut Anies, Indonesia harus dipimpin oleh orang yang kompeten.

"Ya, mudah-mudahan Pak Jokowi jadi Capres PDIP. Setelah itu baru saya komentar apakah akan berdampingan atau tidak," ujar Anies dalam Meet the Press Peserta Konvensi PD di Sekretariat Konvensi, Jl. Pati Unus No 75, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Januari 2014.

Namun demikian Anies tak memandang elektabilitas Jokowi sebagai tantangan berat. Dia juga memiliki strategi untuk mampu menyamakan popularitas.

"Kalau saya menyerahkan kepada para relawan Turun Tangan untuk melakukan kampanye. Kalau anda percaya Anies dan tidak ingin Anies terlilit hutang, maka sebarkanlah informasi tentang Anies," kata penggagas Indonesia Mengajar ini.

Anies mengakui bahwa dirinya lebih dikenal sebagai pendidik daripada peserta konvensi PD. Ketika ditanya kemungkinan dipinang parpol lain, Anies mengaku belum memikirkanya.

"Saat ini saya mengikuti konvensi Partai Demokrat dan akan mengikuti sampai selesai. Bicara pinangan, yang meminang saja belum ada kok," tutur Anies.

Hayono Isman

Peserta konvensi capres PD yang lain, Hayono Isman, mengakui keberhasilan Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Pernyataan ini terlontar dari Hayono ketika Komite Konvensi Capres PD menyelenggarakan acara jumpa pers bagi para peserta.

"Tidak bisa dipungkiri kalau demokrasi di tingkat daerah telah memunculkan kemajuan. Kita lihat ada Jokowi di Jakarta, Ibu Risma di Surabaya, dan Ridwan Kamil di Bandung," ungkap Hayono dalam acara 'Meet the Press' di Jl. Pati Unus No 75, Jakarta Selatan, Senin, 6 Januari 2014.

Menurut pendapatnya, konsep demokrasi sekarang ini mampu melahirkan pemimpin yang baik bagi negara. Hayono menganalogikan demokrasi tersebut dengan skema konvensi.

"Pemerintah yang baik adalah pemerintah yang efektif, oleh karenanya nantinya saya akan membentuk pemerintahan yang solid. Bukan semata-mata pemerintahan yang kuat," Hayono menambahkan.

Dahlan Iskan

Menteri BUMN Dahlan Iskan memprediksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan jadi capres PDIP. Dahlan mendukung pencapresan mantan Wali Kota Solo tersebut.

"Iyalah saya dukung," kata Dahlan sembari tersenyum. Hal ini disampaikan Dahlan kepada wartawan di Gedung Arsip Nasional Jakarta, Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa, 4 Juni 2013.

Kemudian apakah Dahlan tertarik duet dengan Jokowi di 2014? Dahlan menjawab diplomatis terkait rencananya ke Pilpres 2014 ini. "Kita lihatlah, saya mau kerja dulu," kilah Dahlan.

Sebelumnya Dahlan mengutarakan warning kepada capres senior akan kemunculan Jokowi. Menurut Dahlan, Jokowi akan dicapreskan PDIP. “Semua calon presiden harus melihat fenomena baru bahwa Jokowi akan menjadi capres dari partai Ibu Megawati,” katanya.

Gita Wiryawan

Ungkapan kekaguman terhadap Jokowi juga datang dari Gita Wiryawan yang juga peserta konvensi capres PD. "Saya sangat mengagumi Jokowi. Popularitasnya begitu tinggi," kata Gita Wirjawan pada acara kampanye dirinya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu, 29 September 2013.

Namun begitu Gita tidak patah arang. Dirinya akan bekerja keras untuk mengalahkan Jokowi selama sisa delapan bulan ini. "Tapi saya baru saja dalam proses politik. Ini masih panjang, 8 bulan," ujarnya.

Sampai saat ini, Gita mencoba menyelaraskan kerja sebagai Menteri Perdagangan dengan aktivitas kampanyenya. Diharapkan, meski masih menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) sebagai menteri, dirinya berharap popularitasnya akan naik. "Saya harus bisa meningkatkan popularitas saya," ucapnya.

Dino Patti Djalal

Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat (AS) yang juga peserta konvensi capres PD, Dino Patti Djalal, memuji Jokowi sebagai fenomena internasional.

Usai bertemu di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 17 Januari 2014, Dino Patti Djalal melaksanakan salat Jumat bersama Jokowi. Usai salat Jumat pun Dino melempar pujian maut ke Jokowi. "Saya sampaikan juga Pak Jokowi namanya di dunia internasional baik sekali," puji Dino.

Dino juga menyebut Jokowi sebagai aset bangsa. Pujian ini menjadi penuh makna karena Dino saat ini juga sedang ikut kontestasi konvensi capres PD. "Beliau bukan hanya menjadi fenomena di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Bukan hanya aset bagi Jakarta, tapi aset bagi bangsa kita," ujar Dino melanjutkan pujiannya.

Wartawan pun langsung menanyakan ke Jokowi soal hal ini. Namun Jokowi yang mengenakan baju koko putih hanya tersenyum saja. Namun saat Dino menyebut Jokowi sebagai tokoh reformis, Gubernur DKI itu menimpali. "Tapi yang penting kita bisa bersinergi dengan orang yang berpikiran maju, yang berfikiran reformis itu bisa tidak saling menjegal tapi saling mengisi dan saling mendorong," puji Dino. "Itu yang penting," timpal Jokowi

Pramono Edhie Wibowo

Peserta konvensi capres PD tak harus jadi capres jika raihan suara PD tak signifikan. Salah satu peserta konvensi, Pramono Edhie Wibowo, terus bicara soal kemungkinan dirinya berduet dengan Gubernur DKI Jokowi.

"Pasangan dengan Jokowi bisa saja, kemungkinan dalam partai politik kan terbuka lebar," kata Pramono Edhie. Hal ini disampaikan Pramono Edhie usai meluncurkan website pribadinya di Media Center Pramono Edhie Wibowo, Jl Diponegoro No 43, Jakarta Pusat, Kamis, 14 November 2013.

Namun demikian adik ipar Presiden SBY ini masih fokus mendongkrak elektabilitas PD. Di internal PD, Pramono juga menjabat anggota Dewan Pembina PD.

Sungguh menggembirakan perkembangan demokrasi negeri ini kalau kita mencermati ungkapan para peserta konvensi capres Partai Demokrat ini. Saling menghargai dalam dunia politik adalah gejala yang baik dan kedewasaan. Negara ini memerlukan situasi politik yang kondusif untuk terus berbenah. Semoga suasana saling menghargai yang dibangun oleh PD ini juga bisa diikuti oleh semua partai maupun para politisi lain. Selamat berperanserta aktif dalam Pemilu 2014 yang kian berkualitas. Merdeka!

Salam damai penuh cinta.

Referensi Berita: Kekaguman dan Puja-puji 6 Bakal Capres PD ke Jokowi

***

Solo, Sabtu, 18 Januari 2014

Suko Waspodo

suka idea

antologi puisi suko

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun