Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengapa Pembaca Harus Memikirkan Kembali Daftar Bukunya

27 Maret 2024   21:06 Diperbarui: 27 Maret 2024   21:11 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik

Pembaca menyukai daftar bacaannya, tetapi apakah daftar tersebut menyebabkan stres?

Pembaca sering kali membuat daftar buku dengan niat terbaik, bertujuan untuk memperluas wawasan, menjelajahi genre baru, atau sekadar melacak judul yang mereka minati. Namun, ada kalanya daftar ini memang dapat menyebabkan stres. Inilah mengapa pembaca mungkin perlu memikirkan kembali daftar buku mereka dari sudut pandang psikologis:

1. Tekanan untuk Menyelesaikan: Memiliki daftar panjang buku untuk dibaca dapat menimbulkan tekanan untuk menyelesaikan semuanya, terutama jika ada tenggat waktu yang ditentukan sendiri atau keinginan untuk mengikuti perkembangan teman atau klub buku. Tekanan ini dapat mengubah membaca dari aktivitas yang menyenangkan menjadi sumber stres.

2. Fear of Missing Out (FOMO): Di era informasi yang berlebihan saat ini, pembaca sering kali takut ketinggalan buku-buku penting atau populer. Ketakutan ini dapat menimbulkan keinginan yang sangat besar untuk mengonsumsi sebanyak mungkin, yang mengakibatkan stres dan kecemasan karena kurang membaca.

3. Perbandingan dan Persaingan: Media sosial dan komunitas buku online dapat memperburuk perasaan tidak mampu jika pembaca menganggap orang lain membaca buku lebih banyak atau lebih baik daripada mereka. Pola pikir perbandingan ini dapat menyebabkan stres dan berkurangnya kenikmatan membaca.

4. Hilangnya Spontanitas dan Kebetulan: Kepatuhan yang ketat pada daftar buku dapat menghambat kegembiraan menemukan buku-buku baru secara kebetulan atau mengikuti minat spontan. Pembaca mungkin merasa dibatasi oleh daftar mereka dan kehilangan kesenangan menjelajahi buku-buku yang menarik perhatian mereka saat ini.

5. Mengabaikan Preferensi Pribadi: Daftar buku yang kaku mungkin memprioritaskan buku berdasarkan faktor eksternal seperti penghargaan atau rekomendasi sastra, daripada preferensi dan minat pribadi. Hal ini dapat mengakibatkan pembaca memaksakan diri untuk membaca buku yang sebenarnya tidak mereka minati, sehingga menimbulkan kebosanan dan frustrasi.

6. Kewalahan dan Kelelahan dalam Mengambil Keputusan: Daftar buku yang panjang dapat membuat pembaca kewalahan, sehingga sulit memutuskan apa yang akan dibaca selanjutnya. Kelelahan mengambil keputusan ini dapat meredam semangat membaca dan meningkatkan tingkat stres.

Untuk mengurangi pemicu stres ini, pembaca dapat menerapkan pendekatan yang lebih fleksibel terhadap kebiasaan membaca mereka. Ini mungkin termasuk:

* Menetapkan Tujuan yang Realistis: Daripada bertujuan membaca sejumlah buku dalam jangka waktu tertentu, fokuslah untuk menikmati pengalaman membaca tanpa tekanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun