Mohon tunggu...
Sukmawati
Sukmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Bukan siapa-siapa

Suka melancong

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Biarkan Dirimu Cemas karena Smartphone

15 Juni 2021   19:33 Diperbarui: 15 Juni 2021   20:18 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Harus diakui smartphone atau ponsel  sudah menjadi kebutuhan besar untuk masyarakat kita saat ini, sebab kita dapat berkomunikasi secara real time, menggunakan aplikasinya untuk berbagai kebutuhan secara luas.

Belum lagi mengingat fungsinya yang jauh melebihi sekedar alat komunikasi, hal ini pun sudah lumrah dilakukan secara meluas, bahkan ada  orang yang mengalami kesulitan jika tak membawa smartphone.

Terlebih dimasa pandemi sekarang, pengguna smartphone makin bertambah, karena itu tadi, selain sudah menjadi kebutuhan mayoritas masyarakat di zaman modern sekarang, juga mengingat masa pandemi Covid-19 yang jelas kita sudah tau bahwa salah satu bentuk penularannya adalah adanya kerumunan atau terjadinya komunikasi tatap muka terlebih tidak mematuhi prokes, maka otomatis banyak aktivitas dilakukan lewat smartphone dan semacamnya, mau tidak mau kita pun dituntut menyesuaikan diri dengan kondisi.  

Namun sebenarnya hal ini juga dapat berpengaruh secara individu, karena banyak orang tidak bisa lepas dari genggaman smartphone tadi, tak hanya itu, orang bisa gelisah jika sehari saja tidak menggunakan smartphone.

Pernahkah kita mengalami kondisi demikian? dimana sehari saja kita tidak bersentuhan dengan smartphone atau ponsel, atau tetiba ponsel tertinggal di suatu tempat, atau kita membawa ponsel namun tidak menemukan jaringan sedangkan kita sudah berusaha mencari sinyal tapi juga tidak ada, maka kita akan mengalami kegelisahan? Saya yakin diantara kita pernah mengalaminya. 

Nah, jika kita menemukan hal semacam ini, Konon ini adalah sebuah kondisi psikologis, yaitu nomophobia. Memang kondisi gelisah tak melulu  karena jauh dari ponsel atau ketinggalan informasi, gelisah bisa karena faktor lain, kenyataannya kegelisahan sudah masuk pada kondisi psikologis.

Seperti hasil studi tahun 2019, ditemukan bahwa separuh dari total responden yang didapatkan mengalami stres saat tidak bersentuhan dengan ponsel pribadinya. Kondisi ini pun dinilai semakin berkembang parah setiap tahunnya.  

Meskipun demikian, nomophobia bukan termasuk kondisi kesehatan mental yang dapat didiagnosis seperti gangguan mental lainnya. Namun pada tahun 2014, para peneliti mengajukan agar nomophobia bisa masuk dalam data Manual of Mental Disorders (DSM). Karena nomophobia dapat memberikan masalah kecemasan pada penderita hingga terdapat kemungkinan mempengaruhi perilaku sehari-hari. Sumber Kompas.

Nomophobia sendiri adalah gangguan kecemasan yang muncul akibat tidak memiliki akses pada ponsel pintar atau layanan ponsel.

Maka untuk mengatasi kecemasan dan kegelisahan yaitu harus mengerti atau memahami pola pikir diri sendiri, kita berlatih fokus dengan cara bisa menarik nafas panjang, menggunakan aromaterapi, atau bertanya pada dokter, menuliskan isi pikiran kita dan satu hal berdoalah !!

Semoga kita tidak diperdaya oleh yang namanya smartphone, meskipun kita membutuhkannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun