Mohon tunggu...
Sukmawati
Sukmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Bukan siapa-siapa

Suka melancong

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Keseruan di Kompasianival 2019, Lupakan Rasa Sakit

27 November 2019   00:22 Diperbarui: 27 November 2019   00:35 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Event Kompasianival 2019 memang sudah berlalu dan sejatinya setiap acara apapun itu yang kita ikuti pasti ada tersimpan kenangan di dalamnya, baik kenangan indah atau pun buruk.

Tak terkecuali acara Kompasianival 2019, dan ini untuk  pertama kalinya saya mengikuti acara  yang konon Ajang Kopi Darat Blogger dan Netizen Terbesar Se-indonesia.

Sebagai anggota atau orang yang belum pernah mengikuti ajang ini sebelumnya, ada rasa  penasaran seperti apa sih acara Kompasianival itu, apa saja kegiatan yang dilakukan, siapa-siapa yang datang, dan bla...bla..bla... intinya banyak pertanyaan yang muncul di benak, hingga tiba waktu yang saya nantikan pada 23 November lalu.

Berhubung berangkatnya sama teman, katanya harus sampai di lokasi One Bel Park Mall Jakarta Selatan sekitar pukul 10 wib, maka saya pun berangkat lebih pagi  dengan maksud tidak ingin mengecewakan teman, pun jangan sampai terlambat di lokasi.

Kenyataannya, sesampai dilokasi, saya  tidak terlambat bahkan sepertinya kecepatan karena terlihat para Blogger dan Netizen lainnya belum pada tiba, yang sudah hadir panitia yang informasinya menginap dilokasi untuk prepare acara tersebut, pun masih terlihat beberes. Tidak masalah untuk saya, saya cukup senang datang lebih cepat, sesekali pepotoan untuk dokumentasi juga menjadi kenangan.

Dan seperti sudah menjadi kebiasaan, jika ada event yang belum pernah saya ikuti sebelumnya, malamnya saya pasti susah untuk tidur bayangan tertuju pada acara yang akan diikuti, termasuk untuk acara Kompasianival2019 kemarin, entah mengapa.


Teman juga menghimbau untuk  bawa bekal juga air mineral karena acara dari pagi hingga malam, dan saya pun menyiapkannya.

Mengikuti aturan, kembali mendaftar ulang dengan menunjukkan 'barcode', saya pun melakukan, dan di tempat registrasi ulang beberapa cewek 'keceh' duduk manjah disana... Sepertinya memang sengaja ditempatkan di situ yang cantik-cantik, pemandangan menarik memang. 

Saya mendekat, lalu seorang cewek meminta saya menunjukkan ponsel saya, mungkin untuk memastikan apakah saya sudah mendaftar? Tak lama cewek itu pun memberikan kepada saya kertas kecil, tanpa saya membacanya namun saya langsung bertanya. 

 Ini untuk apa iya mba? Tanya saya, "itu untuk ditukar nanti makanan", kata si cewek. Kembali saya bertanya, nanti kapan iya? "Untuk makan siang", ujarnya. O makan siang Makasi ya... Kata saya sembari saya meninggalkan meja registrasi, dapat makan siang ucapku dalam hati.

Teman-teman mulai berdatangan, namun acara belum mulai, mata mulai tak bisa diajak kompromi ngantuk yang luar biasa karena semalaman memang belum tidur, perut pun ikut ikutan mulai keroncongan, sebenarnya saya membawa bekal namun melihat situasi saya merasa tidak enak harus makan sendirian diantara teman-teman, toh mungkin tak lama lagi akan tiba waktunya makan siang bersama, pikirku.

Waktu terus berjalan, acara pun dimulai, satu persatu Nara sumber yang ahli di bidangnya mulai membagikan ilmunya, menambah pengetahuan bagi kami yang mendengar, itu sudah pasti.

Ditengah acara berlangsung beberapa anggota kompasiana yang sudah berumur setengah abad sepertinya mengeluh lapar, sama seperti yang saya rasakan, rasa lapar dan ngantuk. Mengingat si cewek di bagian registrasi mengatakan ada makan siang, maka kalimat yang sama saya sampaikan ke teman-teman kalau  makan siang disediakan, meskipun sebenarnya  saat itu sudah lewat waktu siang, kenyataanya makan siang tidak pernah muncul, dan usut punya usut memang itu tidak disediakan tetapi ada snack. 

Saya merogoh kantong saya untuk mengambil kertas tadi lalu membaca, dan  disana  memang tertulis  "Snack". Oalah...... ini kesalahan saya, tetapi mengapa juga cewek tadi mengucapkan kalimat yang salah pula?  Sehingga saya berharap banyak dan teman.

Sebenarnya di area tersebut banyak penjual makanan, tetapi mengingat isi dompet yang pas-pasan enggan rasanya makan di area itu kalau kalau nanti budget nya tidak cukup untuk pulang, jadi saya harus berpikir satu dua kali.

Rupannya kondisi serupa pun dialami beberapa teman mungkin isi kantongnya saat itu juga pas pasan seperti saya, sehingga memilih mencari makanan di luar area tersebut, itu pun selepas Maghrib.

Beruntung bertemu teman-teman secara langsung, yang tadinya hanya saling sapa dan kenal di dunia Maya, jadi bisa seseruan, sejenak melupakan rasa sakit karena lapar, miris !!

Satu hal saya tidak menyalahkan siapa-siapa, ini pengalaman saya dan mungkin karena ini pertama kali saya mengikuti Kompasianival dan baru mengetahui seperti itu situasinya, artinya jika masih ikut acara serupa dengan kondisi yang sama maka salah satu yang perlu mungkin saya siapkan adalah uang agar hal serupa tidak terjadi.

Namun tetap saya berterima kasih sudah ikut bergabung di acara Kompasianival 2019 dan mendapatkan banyak ilmu secara gratis juga menemukan banyak teman, konon mencari teman itu susah dan lebih mudah mencari musuh, selain katanya banyak teman banyak rejeki pula.

Buktinya, saya baru kenal saat itu dengan Bang Posan Siahaan, sudah langsung mentraktir saya Hot Chocolate, terimakasih bang Tuhan  memberkati.

Juga untuk Bos KPK Mas Rahab, sudah membelikan saya makanan pula. Terimakasih Bos.... Sukses terus acara KPK.

Terima kasih untuk kalian semua.

Salam sukma

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun