Mohon tunggu...
Sukir Santoso
Sukir Santoso Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan guru yang suka menulis

Peduli pada bidang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya. Saya merasa tertarik untuk memahami manusia, bagaimana mereka belajar, serta bagaimana pengalaman budaya dan seni dapat memengaruhi mereka. Saya sangat peduli dengan kesejahteraan sosial dan keadilan, dan mencari cara untuk menerapkan pemahaman tentang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya untuk membuat perubahan positif dalam dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Membujuk Anak agar Rajin Belajar

14 Maret 2023   10:20 Diperbarui: 14 Maret 2023   19:14 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

MEMBUJUK ANAK AGAR RAJIN BELAJAR

Oleh : Sukir Santoso

Membujuk anak agar rajin belajar merupakan sebuah tantangan yang sering dihadapi oleh orang tua. Hal ini disebabkan oleh berbagai alasan antara lain, kurangnya minat, kelelahan dan kebosanan, gangguan lingkungan, tekanan orang tua atau teman sebaya, dan kurangnya dukungan dari orang tua, saudara atau guru.

Kadang-kadang anak mungkin kurang tertarik dengan materi tertentu yang dipelajari di sekolah. Mungkin hal ini disebabkan materi tersebut tidak menarik atau merasa tidak senang dengan gurunya. Misalnya guru matematikanya galak sehingga anak jadi enggan belajar matematika.

Anak sering merasa kelelahan setelah beraktivitas di sekolah. Atau anak sudah merasa jenuh dan bosan, sehingga anak merasa malas untuk belajar di rumah.

Faktor lingkungan seperti kebisingan, keributan, atau ketidaknyamanan fisik bisa mengganggu fokus dan konsentrasi anak saat belajar.

Selanjutnya tekanan sosial dari orang tua atau teman sebaya.  Anak-anak sering merasa tertekan oleh tekanan sosial dari teman-teman sebaya mereka untuk nongkrong atau bermain.Atau orang tua mereka menekan anak untuk mendapatkan nilai yang tinggi, sementara anak merasa sulit untuk mendapatkan nilai tinggi sehingga membuat anak stress dan malas untuk belajar.

Dan "last but not least"  karena kurangnya dukungan dari orang tua, saudara dan guru.  Anak-anak membutuhkan dukungan dari orang tua dan guru untuk memotivasi mereka dalam belajar. Jika dukungan ini kurang, maka anak-anak akan merasa malas untuk belajar.

Membujuk anak agar rajin belajar membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan strategi yang tepat. Orang tua harus memahami alasan mengapa anak-anak sulit termotivasi untuk belajar, serta mencari cara untuk membangun minat dan motivasi anak untuk belajar. Dengan cara ini, anak-anak akan merasa lebih termotivasi dan bersemangat dalam belajar, sehingga dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam akademik maupun kehidupan mereka secara keseluruhan.

Berikut adalah Tips untuk membujuk anak agar rajin belajar.

Menjelaskan pentingnya belajar 

Anak harus memahami bahwa belajar adalah suatu hal yang penting untuk masa depan mereka. Bicarakan tentang manfaat belajar, seperti membuka peluang karir yang lebih baik, mengembangkan kemampuan, dan meningkatkan pengetahuan.

Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, memiliki pendidikan yang baik sangatlah penting. Sebagian besar pekerjaan membutuhkan latar belakang pendidikan yang cukup untuk memenuhi persyaratan pekerjaan, sehingga belajar secara teratur dapat membantu anak untuk mencapai cita-cita dan membuka peluang karir yang lebih baik di masa depan.

Belajar dapat membantu anak untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan seperti membaca, menulis, berbicara, berhitung, berpikir kritis, dan keterampilan sosial. Semakin banyak anak belajar, semakin banyak pula kemampuan yang akan mereka kembangkan.

Orang tua atau guru harus menanamkan pengertian pada anak bahwa belajar akan memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang dunia di sekitar mereka. Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar dapat membantu anak untuk memecahkan masalah, mengambil keputusan yang tepat, dan memahami perbedaan budaya dan pandangan dunia yang beragam.

Menanamkan pengertian bahwa belajar sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas hidup. Dalam jangka panjang, belajar dapat membantu anak untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Semakin banyak pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, semakin besar kemungkinan untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan dalam kehidupan.

Membantu anak membuat jadwal belajar

Dengan membantu anak membuat jadwal belajar yang teratur dan konsisten, orang tua dapat membantu anak untuk mengelola waktu mereka dengan baik dan meningkatkan efektivitas belajar. Selain itu, anak juga dapat merasa lebih terorganisir dan termotivasi dalam belajar.

Bicarakan dengan anak tentang pentingnya memiliki jadwal belajar yang teratur dan konsisten. Jelaskan bahwa hal ini dapat membantu anak merencanakan waktu dengan baik dan menghindari kegiatan yang tidak perlu.

Ajak anak untuk membuat daftar kegiatan harian yang dilakukan, termasuk waktu untuk belajar, beristirahat, dan bermain.

Tentukan waktu yang tepat untuk belajar. Usahakan untuk memilih waktu yang nyaman bagi anak, seperti setelah makan atau setelah bermain.

Berikan waktu istirahat yang cukup. Ajak anak untuk beristirahat setiap 30-45 menit saat belajar untuk mencegah kelelahan dan membantu otak untuk beristirahat sejenak.

Jadwalkan waktu untuk bermain dan bersosialisasi. Jangan lupakan pentingnya waktu bermain dan bersosialisasi bagi anak. Jadwal yang terlalu padat dengan kegiatan belajar dapat membuat anak merasa tertekan dan kehilangan minat.

Contoh konkret, misalnya, seorang anak berusia 8 tahun ingin membuat jadwal belajar yang teratur dan konsisten. Orang tua bisa membantu dengan mengajak anak untuk membuat daftar kegiatan harian yang dilakukan, termasuk waktu untuk belajar, beristirahat, dan bermain. Kemudian, orang tua bisa membantu anak menentukan waktu yang tepat untuk belajar, seperti setelah makan siang dan menjelang sore. Selain itu, orang tua juga bisa menentukan waktu istirahat yang cukup, seperti 10-15 menit setiap 30-45 menit saat belajar. Terakhir, orang tua bisa jadwalkan waktu untuk bermain dan bersosialisasi, seperti bermain dengan teman atau olahraga di luar rumah.

Memberikan motivasi yang positif dan konstruktif

Saat anak berhasil menyelesaikan tugas atau mencapai prestasi tertentu, berikan pujian yang spesifik dan jelas tentang apa yang mereka lakukan dengan baik. Hal ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi mereka untuk belajar lebih lanjut. Selain itu, memberikan hadiah kecil seperti stiker atau permen sebagai bentuk apresiasi juga dapat menjadi motivator yang efektif.

Bantu anak untuk menetapkan tujuan yang realistis dan mencapainya. Hal ini dapat memberikan rasa pencapaian dan membantu anak untuk terus termotivasi untuk belajar lebih banyak.

Bicarakan tentang manfaat yang akan diperoleh anak dari belajar, seperti mendapatkan nilai yang baik atau mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik. Hal ini dapat membantu anak memahami pentingnya belajar dan termotivasi untuk belajar lebih rajin.

Biarkan anak mengeksplorasi topik yang menarik bagi mereka dan memberikan dukungan dan bimbingan ketika mereka menemukan sesuatu yang menarik. Hal ini dapat membantu meningkatkan minat mereka dalam belajar dan termotivasi untuk belajar lebih lanjut.

Mendorong anak untuk bekerja sama dengan teman sebaya atau kelompok belajar dapat membantu meningkatkan motivasi mereka. Anak-anak dapat belajar dari teman-teman mereka dan merasa termotivasi untuk belajar lebih keras untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.


Membuat situasi dan kondisi belajar menyenangkan

Jadikan proses belajar menyenangkan dengan menggunakan pendekatan yang kreatif dan interaktif , dengan memilih buku atau materi yang menarik, memanfaatkan media, menggunakan permainan edukatif, melakukan eksperimen sederhana, melibatkan anak dalam proses, memanfaatkan teknologi aplikasi pembelajaran, serta melakukan studi lapangan.

Memilih buku-buku atau materi pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan minat anak. Misalnya, jika anak menyukai binatang, cari buku-buku tentang hewan atau video tentang kehidupan binatang yang menarik.

Cobalah menggunakan media yang berbeda, seperti video, lagu, atau game, untuk membantu anak mempelajari materi baru. Misalnya, gunakan lagu atau musik untuk membantu anak menghafal rumus matematika atau bahasa asing.

Memberikan permainan sederhana yang berkaitan dengan materi pembelajaran, seperti teka-teki atau kuis, untuk membantu anak belajar dengan cara yang menyenangkan dan menantang.

Memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan eksperimen sederhana di rumah atau di kelas untuk membantu anak memahami konsep yang sulit dengan cara yang praktis dan menyenangkan.

Memberikan kesempatan bagi anak untuk bertanya dan berbicara tentang topik pembelajaran. Dengan demikian, anak merasa termotivasi dan terlibat dalam proses belajar.

Memanfaatkan teknologi seperti aplikasi pembelajaran atau game edukatif akan membantu anak belajar dengan cara yang menyenangkan.

Jangan hanya mengandalkan buku dan media online sebagai satu-satunya sumber pembelajaran. Cobalah mengadakan kegiatan lapangan seperti kunjungan ke museum atau observasi di alam terbuka untuk membantu anak mempelajari konsep yang lebih nyata.

Diharapkan dengan menjadikan proses belajar menjadi menyenangkan, anak akan lebih termotivasi untuk belajar dan memiliki minat yang lebih besar untuk mempelajari hal-hal baru. Hal ini akan membantu meningkatkan hasil belajar mereka serta membantu anak merasa senang dan bersemangat dalam proses pembelajaran.

Memberikan contoh positif kepada anak

Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk pola pikir dan perilaku anak-anak terkait belajar. Oleh karena itu, memberikan contoh positif sangatlah penting agar anak-anak juga menganggap belajar sebagai suatu hal yang penting dan harus diutamakan

Dengan memberikan contoh positif, orang tua dapat membantu membangun minat dan motivasi anak untuk belajar. Orang tua juga dapat membantu mengembangkan keterampilan dan kemampuan anak dengan memberikan dukungan dan perhatian yang diperlukan. Dalam jangka panjang, ini dapat membantu anak-anak untuk meraih keberhasilan dalam pendidikan dan masa depan mereka.

Orang tua bisa menunjukkan bahwa belajar bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menyenangkan dengan membaca buku bersama, bermain permainan edukatif, atau menonton film dokumenter yang menarik.

Orang tua harus menjadi panutan bagi anak-anak dengan menunjukkan kegemaran belajar dan semangat yang tinggi dalam menimba ilmu pengetahuan. Orang tua juga harus memberikan perhatian dan dukungan dalam proses belajar anak.

Mengajak anak belajar bersama atau menghadiri acara pembelajaran bersama dapat memotivasi anak-anak untuk belajar. Selain itu, ini juga bisa menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan orang tua dan anak.

Orang tua bisa membaca bersama anak-anak, baik itu buku cerita, buku pelajaran, atau buku tentang topik tertentu yang menarik. Hal ini dapat meningkatkan minat baca anak dan memperkaya pengetahuan mereka.


Mendorong minat dan bakat anak.

Dengan mendorong minat dan bakat anak, orang tua dapat membantu anak untuk meraih keberhasilan dalam bidang yang mereka sukai. Ini dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dan membuat mereka lebih termotivasi dalam belajar. Selain itu, dengan mengeksplorasi hal-hal baru, anak-anak juga dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mereka dalam berbagai bidang. Setiap anak memiliki minat dan bakat yang berbeda-beda. Dorong minat dan bakat anak dapat membantu meningkatkan motivasi mereka dalam belajar dan mengembangkan potensi mereka.

Untuk mendorong minat dan bakat anak orang tua bisa membawa anak untuk mengeksplorasi kegiatan atau hobi baru yang menarik bagi mereka. Misalnya, mengajak anak untuk mengikuti kursus musik, seni, atau olahraga.

Orang tua harus mendukung kegiatan atau hobi yang disukai anak-anak dengan memberikan alat dan bahan yang dibutuhkan atau membantu mencari informasi yang dibutuhkan.

Orang tua harus memberikan apresiasi terhadap prestasi anak dalam bidang yang mereka minati. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi anak dalam mengejar minat dan bakat mereka.

Orang tua harus memberikan ruang yang cukup bagi anak untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Ini dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar dan berkembang dalam bidang yang mereka sukai.


Berbicara dengan anak

Dengan membicarakan kekhawatiran dan keinginan anak terkait belajar, orang tua dapat membantu anak merasa didengar dan membangun rasa percaya diri. Selain itu, mencari solusi bersama juga dapat membantu anak merasa lebih termotivasi dalam belajar.

Contoh cara untuk berbicara dengan anak tentang kekhawatiran dan keinginan mereka terkait belajar adalah dengan bertanya kepada anak: "Apakah ada hal yang membuatmu tidak nyaman atau tidak suka saat belajar?"

Dengarkan apa yang anak sampaikan tanpa menginterupsi atau mengkritik. Berikan perhatian penuh kepada anak agar mereka merasa didengar.Setelah mendengarkan kekhawatiran dan keinginan anak, ajak anak untuk mencari solusi bersama. Bicarakan ide-ide yang mungkin dapat membantu anak mengatasi masalah atau kekhawatiran mereka dalam belajar.

Misalnya, seorang anak mengeluh bahwa ia merasa sulit untuk berkonsentrasi saat belajar. Orang tua bisa bertanya, "Kenapa kamu merasa sulit untuk berkonsentrasi?" Setelah anak memberikan penjelasan, orang tua bisa mencari solusi bersama dengan mengajak anak untuk mencoba teknik-teknik yang dapat membantu meningkatkan konsentrasi seperti membuat jadwal belajar, mengatur waktu istirahat, atau memilih tempat yang tenang untuk belajar.

 

Penutup

Sebagai penutup, perlu kita sadari bahwa dalam menumbuhkan motivasi dan minat belajar pada anak, perlu adanya dukungan dan kerja sama yang baik antara orang tua dan anak. Dengan memberikan contoh positif, memotivasi dengan cara yang konstruktif, menjadikan belajar menyenangkan, mendorong minat dan bakat, berbicara tentang kekhawatiran dan keinginan anak terkait belajar, serta membantu membuat jadwal belajar yang teratur dan konsisten, kita dapat membantu anak untuk menjadi lebih rajin dan efektif dalam belajar. Dengan demikian, Insya Allah, anak dapat mempersiapkan masa depannya dengan lebih baik dan menghadapi tantangan yang ada dengan lebih percaya diri dan kompeten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun