Mohon tunggu...
Sukir Santoso
Sukir Santoso Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan guru yang suka menulis

Peduli pada bidang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya. Saya merasa tertarik untuk memahami manusia, bagaimana mereka belajar, serta bagaimana pengalaman budaya dan seni dapat memengaruhi mereka. Saya sangat peduli dengan kesejahteraan sosial dan keadilan, dan mencari cara untuk menerapkan pemahaman tentang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya untuk membuat perubahan positif dalam dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menghadapi Anak Autis

4 Maret 2023   16:26 Diperbarui: 4 Maret 2023   20:53 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menggunakan minat dan kekuatan anak dalam terapi dan pendidikan. Anda dapat memanfaatkan minat dan kekuatan anak dalam terapi dan pendidikan mereka. Misalnya, jika anak memiliki minat dalam musik, maka terapis dapat menggunakan musik sebagai alat terapi.

Mencari dukungan dari spesialis. Anda dapat mencari dukungan dari spesialis, seperti terapis pendidikan, terapis okupasi, atau konselor untuk membantu Anda menemukan kekuatan dan minat anak. Mereka dapat memberikan saran dan bimbingan dalam mengembangkan minat dan kekuatan anak.

Membangun keterampilan berdasarkan kekuatan dan minat anak. Anda dapat membantu anak membangun keterampilan berdasarkan kekuatan dan minat mereka. Misalnya, jika anak memiliki minat dalam matematika, maka Anda dapat membantu mereka belajar matematika dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Hal ini dapat membantu anak merasa lebih percaya diri dan sukses dalam belajar dan kehidupan sehari-hari.


Menggunakan pendekatan terapeutik yang terbukti efektif

 Terapi perilaku kognitif. Terapi perilaku kognitif melibatkan pembelajaran keterampilan sosial dan perilaku yang diharapkan dalam situasi tertentu. Contohnya, terapi perilaku kognitif dapat membantu anak autis dalam memahami dan mempraktikkan perilaku yang baik di lingkungan sekolah atau di tempat umum. Terapi ini juga dapat membantu anak belajar untuk mengelola emosi mereka dengan lebih baik.

Terapi bermain. Terapi bermain adalah bentuk terapi yang melibatkan permainan dan kegiatan bermain untuk membantu anak belajar keterampilan sosial, emosional, dan motorik. Contohnya, terapis dapat menggunakan permainan untuk membantu anak belajar untuk berbagi, berkomunikasi dengan orang lain, dan mengatur diri mereka sendiri.

Terapi wicara. Terapi wicara dapat membantu anak autis dalam memperbaiki keterampilan komunikasi mereka, termasuk keterampilan bahasa, intonasi suara, dan pengertian sosial. Contohnya, terapis dapat menggunakan permainan peran atau cerita untuk membantu anak memahami dan menggunakan bahasa dengan lebih baik.

Pendekatan terapeutik ini telah terbukti efektif dalam membantu anak autis dalam berkomunikasi, berinteraksi sosial, dan mengembangkan keterampilan lainnya. Namun, penting untuk dicatat bahwa setiap anak autis unik dan mungkin membutuhkan pendekatan terapeutik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk mencari saran dari spesialis dan bekerja sama dengan mereka untuk menentukan pendekatan terapeutik yang paling sesuai untuk anak Anda.


Mengajarkan keterampilan hidup sehari-hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun