Mohon tunggu...
Sujatra
Sujatra Mohon Tunggu... Guru - Kukasa

Aku hanya angin di ujung ilalang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pertaubatan Bagian 3

24 Desember 2021   10:32 Diperbarui: 24 Desember 2021   10:43 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pertaubatan (bag 3)

Dwipangga yeusa muhammad,
Nama tenarnya adalah mat payau, preman licik beberapa tahun silam. Dengan sekujur tubuh penuh tato kenang-kenangan sebagai tanda. Pernah jadi pemain sabu, germo, dan bandar dadu, bahkan, merampok, menjambret serta mencuri
Memiliki beberapa lahan parkir hasil rampasan hingga kini
Lima kali keluar masuk bui karena hukum bisa dibeli
Lima anaknya dari lima istri, perempuan semua cantik-cantik, sayang semua istrinya mati
Di usianya yang sebayaku sempat mancari pesugihan dan kedigdyaan karena sudah jenuh.Tapi itu membuat  lima anaknya hampir terbunuh sebagai tumbal
Bosan diburu dan diawasi oleh reserse dan sipir itu-itu.
Belum lagi penghianatan komplotannya yang bertubi-tubi
Membuatnya kebingungan dan frustasi.
Berada di fase terendah dengan kondisi tak berdaya dan dijauhi
Ada keinginan bertaubat tapi malu pada diri sendiri
Apakah tuhan masih bisa mengampuni
Atas dosa-dosa yang diakui
Tetapi pertaubatan ia lalui dengan caranya sendiri
Tak ada kata terucap atau klarifikasi
Hanya perbuatan yang membumi, berusaha nrimo yang terjadi
Tak ada doa-doa yang ia rapal bukan karena tak mengerti
Bukan pula ia angkuh, tapi benar-benar pasrah menerima konsekuensi
#sujatra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun