Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Aksi Pelni untuk Indonesia ke Wakatobi dan Raja Ampat dengan Harga Ekonomis

25 November 2014   23:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:51 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1416956253518135556

[caption id="attachment_378309" align="aligncenter" width="662" caption=" Pemandangan obyek wisata Telaga Bintang di Painemo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (21/6/2014), menjadi daya tarik bagi penggemar wisata alam bebas. (Foto: KOMPAS/ICHWAN SUSANTO)"][/caption]

PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) - PT. PELNI merupakan perusahaan pelayaran angkutan penumpang kapal laut terbesar di Nusantara. PELNI melayani pelayaran antar pulau, menyinggahi 92 pelabuhan di Nusantara mulai dari Belawan, Medan hingga ke Jayapura dan Merauke di Papua. Trayek Kapal totalnya ada 1.186 trayek, sebagian besar ke Indonesia Timur.
Pada akhir Desember 2014 ini perusahaan yang sudah mulai membaik kinerja pelayananya ini akan menyelenggarakan aksi untuk Indonesia dengan mengemas  paket wisata ekonomis "Let's Go Wakatobi, Sulawesi Tenggara dan Let's Go Raja Ampat di Papua Barat." Kedua destinasi wisata itu dialayari kapal PELNI, sehingga perusahaan yang saat ini dipimpin Sulistyo Wimbo Hardjito sebagi Direktur Utama itu dapat menyajikan Wisata Bahari yang dikemas dengan "Let's Go Raja Ampat Dan Let's Go Wakatobi yang sangat indah pulau-pulaunya, indah pantainya dan indah didalam lautnya.
Pria 59 tahun yang  sudah menyambangi seluruh benua di dunia  termasuk ke kutub utara dan menginap di Hotel es bersama keluarga ini punya segudang pengalaman traveling yang sangat mendukung tugasnya di perushaan di atas laut ini. Setelah memimpin PELNI selama enam bulan dan blusukan dari satu kapal ke kapal milik PELNI dari Medan sampai Merauke, ia beserta jajaranya dapat menyajikan Wisata Bahari bersama PELNI ke Raja Ampat dan ke Wakatobi.
Untuk mengganti potensi wisata bahari, PELNI mengajak sejumlah awak media cetak, online dan Televisi untuk ikut terlibat dalam survey wisata bahari. Sejumlah kekurangan di lokasi wisata bahari  diantaranya  aksesibilitas, penginapan, makan dan transportasi ke lokasi wisata. Wimbo lalu mecoba memanfaaatkan potensi kapal PELNI yang menyinggahi Pelabuhan Sorong untuk memfasilitasi wisata ke Raja Ampat dengan Kapal Tatamailau. Kemudian Pelabuhan Baubau di Sulawesi Tenggara untuk Wisata ke Wakatobi.
PELNI yang menyinggahi pelabuhan-pelabuhan di nusantara sejak puluhan tahun silam menyinggahi pulau-besar, terpencil dan pulau terluar ini telah berinovasi, berkreasi, sebelum  adanya Konsep Tol Luat dan Poros Maritim yang digagas Presiden Jokowi, timnya sudah  membuat trayek-trayeknya lebih menarik dan mampu menjaring penumpang dengan tujuan berwisata ke pulau-pulau yang indah terutama di kawasan Indonesia Timur dengan mengajak awak media dengan kemasan "Media Tour PELNI" sejak Agustus 2014 lalu.
Perusahaan BUMN transportasi laut yang memiliki 46 kantor cabang di seluruh Indonesia mengemas  Potensi wisata bahari dengan Let’s Go Wakatobi sebuah paket untuk lima hari empat malam yang dijadwalkan berlangsung pada 26 -30 Desember 2014. Para penumpang dari  berbagai kota di tanah air harus terbang dengan pesawat ke Baubau. Dari Baubau menunjukkan Wangiwangi, ibukota Kabupaten Wakatobi dengan Kapal Kelimutu yang saat itu port stay (berlabuh) Dan tidak melayani penumpang umum. Moment ini dimanfaatkan untuk menyelenggarakan wisata bahari.
Kapal Kelimutu selain sebagai sarana transportasi dari Baubau ke Pulau Wanci, Ibu Kota Kabupaten Wakatobi juga dapat dimanfaatkan untuk hotel terapung, floating Hotel. PELNI mencoba mengatasi kesulitan penginapan, makan, minum, sanitasi dan akses ke obyek wisata laut yang umumnya kesulitan. "Akses, penginapan dan sanitasi bagi orang lain yang ingin wisata bahari kesulitan. PELNI memfasilitasi kesulitan itu dengan Kapal PELNI di rute yang dilalui," terang  Corporate Secretary Yahya Kuncoro.
Selain wisata ke Wakatobi, PELNI  juga mengemas wisata ke Raja Apmat, Papua Barat dengan kemasan  "Let’s Go Raja Ampat" tanggal 24-27 Desember 2014.Ada tiga pilihan harga yaitu kelas satu, jelas dua dan kelas ekonomi dengan harga Rp 900  ribuan hingga Rp 2 juta/ orang. Untuk biaya menyelam (diving) tinggal tambah biaya lagi dan bagi yang sudah punya lisensi tentu lebih murah hanya Rp 650 ribu/orang. Lewat paket wisata ini, wisata minat khusus menyelam (diving) yang selama ini hanya bisa dinikmati oleh kalangan masyarakat papan atas dan wisatawan mancanegara bisa dijangkau masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, khususnya kalangan mahasiswa dan karyawan berpenghasilan sekitar Rp 5 juntaan dapat  menjangkau paket wisata yang ditawarkan PELNI.
Sambil mendalami obyek-obyek Wisata Bahari bersama sejumlah media ibu Kota, internal PELNI  juga berbenah. Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai modal utama perubahan terus ditingkatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan mental untuk menyongsong perubahan pelayanan. Tahun depan paket wisata akan di tambah. Kalau di akhir tahun 2014 ini ada paket dari Sorong dengan KM Tatamailau dan Wakatobi dengan KM Kalimutu, maka pilihan lainnya adalah Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur ke  Pulau Komodo dengan KM Sirimau.
Potensi wisata bahari yang diprogram untuk tahun depan, misalnya dari Tarakan, penumpang bisa berwisata ke Pulau Derawan dengan KM Bukit Siguntang. Pulau Anambas dari Tarempa dengan KM Bukit Raya. Miangas melongok Pulau Mane’e dengan KM Tilongkabila atau ke Pulau Togian dan Tomini  dengan KM Sengiang. Semua obyek wisata bahari itu dilayari oleh kapal PELNI sehingga dapat dikemas untuk para wisatawan domestik yang ingin mengunjungi obyek wisata bahari di seluruh pelosok nusantara yang disinggahi Kapal PELNI.
Perusahaan pelayaran pelat merah ini prihatin dengan kondisi bangsa di mana keindahan pulau-pulau, laut dan indahnya didalam lautan hanya dinikmati wisata asing. "Ketika ke Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur banyak wisatawan asing berkunjung. Sementara bangsa sendiri tidak dapat menikmatinya. Pulau Komodo 90 % dikunjungi turis asing. Wisatawan dalam negeri cuma 10% prosen. PELNI ingin memberikan nilai tambah bagi nusa dan bangsa," terang Wimbo kepada media pada Media Tour ke Labuan Bajo beberapa waktu lalu. ###


Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun