" Namanya Angel sipatnya seperti Angel "
" RIP Angel, meski kami tidak mengenalmu, tapi kami bangga dengan keberanianmu "
" Angel terlahir jadi orang biasa, tetapi meninngal menjadi seorang pahlawan "
" RIP Angel, salut cantik luar dalem ". Dan komentar-komentar lain.
Dengan adanya kudeta tersebut, apakah pendapat dari negara-negara ASEAN? Ternyata, dilansir dari IDN News negara-negara di ASEAN ternyata tidak satu suara dalam menanggapi aksi kudeta yang terjdi di Myanmar ini.
Brunei Darussalam selaku ketua dari ASEAN melalui kementrian luar negerinya menyatakan bahwasanya mereka sedang berkonsultasi dengan negara-negara ASEAN lainnya tentang dukungan mereka untuk pernyataan ( nilai-nilai ) ASEAN.Â
Indonesia mendesak Myanmar menuntaskan sengketa politik secara hukum. Kemenlu Indonesia menyampaikan keterangan tertulis yang meminta agar pihak pihak yang bersengketa secara politik menuntaskan dengan mekanisme hukum yang tersedia. Indonesia juga meminta pihak terkait menegakan prinsip-prinsip ASEAN yang telah disepakati bersama. Selain itu, Indonesia juga menghimbau pengguna prinsip-prinsip yang terkandung dalam Piagam ASEAN. Diantaranya, komitmen pada hukum, kepemerintahan yang baik, prinsip-prinsip yang demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional. Hal ini tertulis resmi dalam laman kemenlu.go.id
Pemerintah Singapura meminta seluruh pihak untuk menahan diri dan mengedepankan dialog. " Kami memantau situasi dengan cermat dan berharap semua pihak yang terlibat akan menahan diri, menjaga dialog, dan bekerja menuju hasil yang positif dan damai. Myanmar adalah teman dekat Singapura dan anggota kunci ASEAN. Kami berharap situasi akan kembali normal secepat mungkin. " ujar Kemenlu Singapura
Negara Malaysia berharap bahwasannya keadaan yang terjadi sekarang ini diharapkan tidak memperburuk pandemic. " Sebagai anggota ASEAN dan negara tetangga, Malaysia akan membantu proses untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas, sesuatu yang sangat penting bagi kawasan ini. Malaysia menegaskan dukungan terhadap transisi demonstrasi Myanmar. " demikian tertulis dalam laporan resmi kemenlu Malaysia yang diterima IDN Times.
Berbanding terbalik dengan negara-negara di atas, Thailand dan Kamboja menegaskan bahwasannya apa yang terjadi di Myanmar saat ini adalah bagian dari dinamika domestik. Sehingga, dengan mengedepankan prinsip-prinsip kedaulatan, mereka meminta agar tidak ada negara-negara yang ikut campur. Wakil Perdana menteri Thailand, Prawit Wongsuwan mengatakan " ini adalah urusan internal mereka". " Kamboja sama sekali tidak megomentari urusan dalam negeri negara manapun, baik dalam kerangka ASEAN atau negara-negara lain." Begitu ujar pemimpin kamboja
Nah guys, seperti itulah kisruh yang terjadi di negara Myanmar. Sebagai warga negara yang baik sebaiknya kita mendokan yang terbaik saja untuk Myanmar.
Sumber :
Kompas.com
IDN Times