Mohon tunggu...
Suharyanto Pusbiola
Suharyanto Pusbiola Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Bekerja di Perpustakaan Nasional RI

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sigi Layanan ISBN Perpusnas: Bimbingan dan edukasi ISBN Online

30 April 2024   14:39 Diperbarui: 30 April 2024   15:08 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sigi Layanan ISBN Perpusnas : Bimbingan dan edukasi Layanan ISBN Online

Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan, Perpusnas, pada hari, selasa 30 April 2024 mengadakan kegiatan SIGI Layanan ISBN Perpusnas; Bimbingan dan edukasi Layanan ISBN Online. Materi SIGI Layanan ISBN disampaikan oleh para pustakawan Pusbiola, Saiful Afidhan dan Heny Puswaningsih dengan moderator Muh. Wildan Hidayat. Acara dibuka oleh Suharyanto, Kepala Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan.

Dalam sambutannya, Suharyanto menyampaikan, Layanan ISBN Perpustakaan Nasional sudah berlangsung 38 tahun, tentu banyak dinamika yang terjadi dalam penyelenggaraannya. Perkembangan kebijakan dan perubahan persyaratan yang diimplementasikan dalam pelaksanaan layanan menunjukan begitu dinamisnya perkembangan perbukuan nasional sehingga diperlukan sikap saling percaya untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam mewujudkan tujuan yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan membangun literasi bangsa yang tangguh dan berkelanjutan.

penggunaan ISBN sebagai identitas buku, terhitung pada April 2024 ini sudah mencapai 961.150 rentang ISBN dari 1.000.000 nomor yang dialokasikan oleh badan internasional untuk registration Group 623, berarti hanya tersisa 38.850. Situasi ini bukan berarti Indonesia akan stagnasi dalam perbukuan nasionalnya, Perpustakaan Nasional senantiasa berupaya memberikan ketersediaan nomor ISBN sepanjang predikat yang diemban sebagai badan nasional ISBN dipercayakan kepada kami, begitu juga badan internasional akan memastikan untuk mengalokasikan registration baru kepada anggota yang membutuhkannya. Namun agar pengalaman yang pernah kita lalui dengan penggunaan ISBN yang tak terkendalikan, tentu akan menjadi pelajaran berharga untuk sama-sama kita sikapi dengan membangun perbukuan yang lebih berkualitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun