Mohon tunggu...
Saverinus Suhardin
Saverinus Suhardin Mohon Tunggu... Perawat - Perawat penulis

Saverinus Suhardin. Seorang Perawat yang senang menulis. Sering menuangkan ide lewat tulisan lepas di berbagai media online termasuk blog pribadi “Sejuta Mimpi” (http://saverinussuhardin.blogspot.co.id/). Beberapa opini dan cerpennya pernah disiarkan lewat media lokal di Kupang-NTT, seperti Pos Kupang, Timor Express, Flores Pos dan Victory News. Buku kumpulan artikel kesehatan pertamanya berjudul “Pada Jalan Pagi yang Sehat, Terdapat Inspirasi yang Kuat”, diterbikan oleh Pustaka Saga pada tahun 2018. Selain itu, beberapa karya cerpennya dimuat dalam buku antologi: Jumpa Sesaat di Bandara (Rumah Imaji, 2018); Bingkai Dioroma Kehidupan: Aku, Kemarin dan Hal yang Dipaksa Datang (Hyui Publisher, 2018); Jangan Jual Intergritasmu (Loka Media, 2019); dan beberapa karya bersama lainnya. Pernah menjadi editor buku Ring of Beauty Nusa Tenggara Timur: Jejak Konservasi di Bumi Flobamorata (Dirjen KSDA, 2021); Konsep Isolasi Sosial dan Aplikasi Terapi : Manual Guide bagi Mahasiswa dan Perawat Klinis (Pusataka Saga, 2021); dan Perilaku Caring Perawat Berbasis Budaya Masyarakat NTT (Pustaka Saga, 2022). Pekerjaan utama saat ini sebagai pengajar di AKPER Maranatha Kupang-NTT sambil bergiat di beberapa komunitas dan organisasi. Penulis bisa dihubungi via e-mail: saverinussuhardin@gmail atau WA: 085239021436.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pemahaman Dasar Sebelum Beli SBN

29 Mei 2023   04:50 Diperbarui: 30 Mei 2023   07:28 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prinsip Dasar Menjadi Investor

Baik, ini kesempatan yang pas buat saya untuk menjelaskan kenapa belum jadi investor. Sebenarnya jadi investor itu terbilang, sebab saham atau surat berharga negara tadi dijual sangat terjangkau per lembarnya. Hanya dengan seratus ribu rupiah, kita sudah bisa beli satu lembar saham.

Tapi, dari apa yang saya pelajari, ada dua prinsip dasar yang perlu dipertimbangkan terlebih dahulu. Dan dua pertimbangan ini menentukan akan membentuk mental kita sebagai investor yang baik.

Pertama, saya ingat betul apa yang BEI NTT ajarkan saat itu, bahwa kalau ingin berinvestasi harus menggunakan uang 'tidur' atau dana lebih. Anjurannya ambil 10% dari pendapatan bulanan.

Jadi, meskipun ada emiten yang dinilai aman dan menguntungkan, kita tidak boleh grasah-grusuh membelinya. Apalagi sampai berutang pada orang demi dengan harapan segera mendapat keuntungan dari investasi.

Menurut para investor senior, investasi sebaiknya menggunakan 'uang tidur' atau dana lebih tadi. Maksudnya uang yang kalau hilang--ini hanya misalnya mendapatkan kondisi terburuk--kita masih bisa hidup normal. Masih ada tabungan atau pemasukan lain untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.


Kedua, mental seorang investor juga tidak bisa mengharapkan keuntungan dalam waktu sekejap. Investasi itu selalu bermakna untuk persiapan jangka panjang. Minimal 15 tahun atau lebih baru bisa memanen keuntungan.

Jadi, menurut saya, dua prinsip itu yang harus dipahami dan ditanamkan baik-baik sebelum memulai berinvestasi. Saya sendiri belum memutuskan mulai berinvestasi saham atau SBN, karena belum ada 'uang tidur' memadai.

Secara umum, keuangan saya belum sempat tidur nyenyak, ia sudah harus dibagi ke mana-mana. Saya mungkin perlu mencari obat tidur yang mujarab untuk uang saya terlebih dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun