Karya: Suhadi Sastrawijaya
Kukubur luka pada kedalaman samudera hati.
Biarlah sungging senyuman itu melukiskan kebahagiaan walaupun hanya bayang fatamorgana.
Seperti halnya warna bianglala
Yang melengkung indah di atas samudera.
Namun tak lama lagi semuanya pudar.
Ketika hujan menderas di bumi Tuhan.
Lalu lautan memunculkan lumpur luka kepermukaan yang mengeruh kehitaman
dan aku hanyalah mendekap kesedihan
Baca juga: Puisi: Duka Seorang Pengembara
#Elegi_Pengembara
Patia, dokumen puisiku, 15 September 2020
Baca juga: Puisi: Luka dan Noda
Baca juga: Puisi: Kejahatan Dunia
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!