Pandemi selama kurang lebih setahun terakhir ini sedikit banyak menumbuhkan berbagai macam kesadaran dalam diri kita. Salah satunya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan/kebugaran tubuh untuk mencegah penyakit dan menghindari virus. Beragam cara pun dilakukan dimulai dari mengonsumsi vitamin, olahraga teratur, berjemur, dan sebagainya. Salah satu cara yang mudah namun sering diabaikan oleh kebanyakan orang, terutama remaja, adalah dengan istirahat yang cukup.
Istirahat disini bukan diartikan sebagai aktivitas bermalas-malasan atau mager, ya! Hubungan istirahat yang cukup dengan tubuh kita ibarat gadget dengan cas an. Gadget yang dipakai terus menerus akan kehabisan baterai dan butuh dicas agar pemakaiannya dapat dimaksimalkan. Begitu pula dengan tubuh manusia, jika kita paksakan bekerja tanpa istirahat maka tubuh akan cepat rusak lalu penyakit akan mudah datang.
Istirahat yang cukup tidak hanya berdampak baik pada kesehatan fisik, loh! Akhir -- akhir ini, sebagian besar remaja mulai memerhatikan persoalan kesehatan mental yang juga tidak kalah penting dari kesehatan fisik. Lalu, apa kaitannya? Menurut penelitian, seseorang dengan tidur yang cukup dan berkualitas cenderung lebih fokus dan risiko terkena depresi lebih rendah. Mungkin terlihat sepele, namun dampak dari kurang tidur atau istirahat cukup parah. Data menunjukkan bahwa setiap tahunnya, ada kurang lebih 100.000 kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh tertidurnya sang pengemudi. Duh, ngeri yah!
Mungkin banyak remaja sudah menyadari pentingnya istirahat yang cukup namun banyak juga yang mengabaikannya, beberapa masih meremehkan jam tidur malam yang berharga dan lain sebagainya. Tubuh kita di usia muda mungkin memang masih prima, namun jangan beranggapan penyakit datang hanya pada saat kita tua karena ia tidak memandang usia, alangkah baiknya kita mencegah dari sekarang. Salam hidup sehat semua!