Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Salah Gerakan Salat Fikri Bareno dalam Demo PA 212 di Mata Tukang Jamu

8 Maret 2022   13:54 Diperbarui: 8 Maret 2022   16:18 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image caption - ilustrasi - rombongan penjual jamu pendukung capes - cawapres - JOkowi - JK pada 2014 - travel.kompas.com

Lewat tengah malam Mak Jumilah terbangun. Agak geragapan. Seperti biasa cepat-cepat melihat ke arah jam dinding. Sekilas, tampak lega wajahnya. "Baru jam 2. . . .!" gumamnya. Belum terlambat untuk salat tahajud, ucap batinnya.

Begitu tubuh Mak Jumilah bergeser, turun dari springbed, Bang Brengos pun terbangun.

"Mimpi buruk, Bu?"

"Kebelet pipis. Sambil was-was bangun kesiangan lagi. . . . !"

"Bukan gara-gara mikirin yang lain?"

"Misalnya?"

"Misal, kenapa Fikri Bareno yang dipanggil 'buya' itu salatnya salah. Sampai dua kali rukuk. Padahal bukan salat gerhana? Sedang ke mana pikiran dan konsentrasinya saat itu?"

Mak Jumilah tidak meladeni omongan suaminya. Ia buru-buru ke kamar mandi.

Dan dini hari pun berlalu dengan damai, lancar, khidmat, sejuk, dan insyaa Allah berkah. Adakah lagi yang dicari untuk setiap lansia selain syukur masih diberi umur, dibangunkan dalam sehat, dan masih dapat beribadah dan meneruskan sisa hidup untuk mencari keridhoan-Nya.

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun