Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Terlepas Beban Kerja, Senangnya Jadi Pensiunan

21 Oktober 2020   17:32 Diperbarui: 22 Oktober 2020   03:47 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati masa pensiun (Gambar: Unsplash/jameshosejr)

Beberapa hari lalu seorang teman meninggal dunia. Umur memang jelang 65. Tetapi semangat kerjanya masih tinggi. Setelah pensiun, ia mendapatkan tawaran bekerja lagi. Bidang kerjanya termasuk langka. Dan ia cukup mumpuni dalam bidang itu. Jadilah ia kembali sibuk.

Hampir tiap minggu ke luar kota. Ketika teman-teman lain menjalani kehidupan pensiunan dengan berkumpul, memperbanyak beramal-badah, bersilaturahim, berwisata, atau mendatangi anak/cucu di dalam/luar kota; ia tidak dapat melakukan kemewahan itu.

Tidak ada waktu luang selain untuk bekerja. Tetapi harus ke luar kota, meninggal keluarga. Secara finansial berlebih, tetapi mungkin ia merasa letih juga.

Tiba-tiba ia sakit, dan ajal menjemput. Temana-teman kaget, tapi begitulah memang jalan hidupnya.

*

Terkait dengan kehidupan pensiunan memang ada hal menarik. Entah kenapa pensiunan kerap jadi obyek perbandingan. Meski kehidupan pensiunan sederhana, cenderung kurang, ada saja yang menyikapinya dengan iri.

"Kamu enak, tanpa kerja keras pun tiap bulan ada penghasilan tetap yang dapat ditunggu." ucap seorang kawan yang hidupnya tampak nyaman sebagai wiraswastawan. Lalu diteruskan dengan kata-kata: "Nah, aku?"

Saya hanya bisa tersenyum, tidak coba berkilah atau berargumentasi sesuatu. Mungkin teman itu ingin sekadar menyenangkan hati orang. Atau, jangan-jangan ia mengejek?

Tujuh tahun sudah saya pensiun. Dunia kerja sudah lama terlupakan. Teman-teman seangkatan maupun adik angkatan di kantor pun sudah pada pensiun. Tinggal para junior yang menduduki jabatan, atau berpindah ke luar daerah. Selebihnya para pegawai baru, tidak kenal.

Namun, dari rutinitas pada masa kerja itu masih ada satu hal yang tersisa, yaitu kebiasaan dan kegemaran menulis.

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun