Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam surat asy-Syuraa ayat 40, ''Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah...'' Semoga kita menjadi insan yang bisa dan selalu ikhlas memaafkan kesalahan orang lain.Â
*
Berhati-hati untuk tidak menyakiti hati dan perasaan orang lain itu baik. Tetapi meminta maaf setelah kesalahan terjadi (meskipun hanya sebuah kelahan-pahaman) menjadi sebuah keharusan.
Bermaafkan dengan para pejabat, para public figure, dan orang terkenal lain, bukanlah sebuah keburukan, apalagi dituding dengan buruk sangka.. sebagai menjilat. Kita tidak tahu seberapa amanah dan tulus serta jujur seorang pemimpin melaksanakan kewajibannya, tetapi terus memelihara buruk sangka tidak sehat juga.
Mari kita rayakan momen Lebaran, Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriah, dengan saling memaafkan, mengasihi, dan mendamaikan hati. Provokasi Pilpres dan Pileg, dengan segenap hoaks, fitnah, sinetron oplas, pembubaran petral, jenderal kardus dan banyak lagi lainnya; patut segera diakhiri dan dimaafkan.Â
Konflik dan pertikaian sampaipun pada tingkatan saling menghabisi/'memusnahkan tidak ada yang dapat keluar menjadi pemenang. Kisah memilukan di beberapa negara di Timur Tengah menjadikan cermin retak soal itu.
Itu saja sebuah bujukan untuk merayakan momen saling memaafkan saat Idul Fitri tahun ini. Selamat hari raya, selamat merayakan istimewanya memaafkan..*** 5 Mei 2019 M. / 1Syawal 1440 H.
Rujukan:
www.dream.co.id
nasional.kompas.com
www.republika.co.id