Mohon tunggu...
Sugiarto Kasirin
Sugiarto Kasirin Mohon Tunggu... Pendidik/Organisatoris/Independen

Hobi saya membaca dan menulis tentang kejadian sosial, alam dan sejarah. Manusia akan bisa dikenang melalui sejarahnya tentu juga dengan setiap tulisannya. Jadi, menulis adalah jejak yang kelak menjadi sejarah tak terlupa. Banyak orang (bahkan anak sendiri) akan membaca tulisan kita dengan ciri khas rangkaian kata masing-masing dalam setiap perjalanannya. Mampu memberikan edukasi atau bahkan kesamaan kisah dari pembaca. Membaca dan menulis sudah banyak penekanan baik dalam nilai-nilai agama maupun literatur lainnya. Seolah untuk kita sebagai manusia sudah menjadi keharusan (bagi orang-orang yang berpikir). Akhir Kalam, nikmati bacaannya, pelajari jalannya dan amalkan sekuatnya. :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Alam Bogor Seolah Mengenang Tragedi Karbala Bertepatan 10 Muharram

7 Juli 2025   08:15 Diperbarui: 7 Juli 2025   08:15 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan, Angin dan Petir tak kunjung reda dari kemarin sore hingga saat ini. Seolah alam ingin mengingatkan kepada kita umat muslim akan tragedi Karbala. Kesedihan dan kemarahan bercampur aduk dalam sebuah suasana yang mencekam.

10 Muharram Tahun 61 merupakan tragedi sejarah Islam yang di mana *Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib (Cucu Baginda Nabi Muhammad SAW)*, dibunuh dan dipenggal kepalanya oleh pasukan Umar bin Sa'ad karena menolak berbaiat kepada Yazid bin Muawiyah.

Sayyidina Husein yang berumur 58, selepas Subuh dengan langit masih hitam dan dingin menyelimuti tubuh, Husein gagah berani menghampiri 4.000 ribu pasukan seraya berkata : _"Lihatlah siapa aku. Putra dari  putri Nabi kalian. Apakah halal membunuhku!?"_

Namun mereka tuli dan hati terselimuti benci membara. Sayyidina Husein tetap dihunus, tombak menancap ditubuhnya hingga kepalanya dipenggal oleh Sinan bin Anas dibawa ke hadapan Ubaidullah bin Ziyad. Ia menyentuh wajah Husain dengan tongkat.

Anas bin Malik menyaksikan dengan berkata : *"Demi Allah! Aku melihat Rasulullah mencium wajah ini!. Dan kini kalian menyentuhnya dengan tongkat!?. Tangis para Sahabat pecah...*

Imam Jalaluddin As Suyuthi menggambarkan tanda-tanda alam saat itu : *"Terjadi Gerhana Matahari. Matahari meredup selama tujuh hari. Langit memerah selama enam bulan!".*

Alam Bogor pun menegur kita semua. Seraya berkata, mengapa engkau di hari ini bersenang-senang? Mengumbar syahwat nafsu dunia berlebihan? Ingatlah!!! Hari ini adalah sejarah kelam umat muslim di dunia. Sebaiknya kita perbanyak berdo'a dan bertaubat kepada Allah SWT, Sholawat atas Nabi Muhammad SAW, Keluarga beserta sahabat-sahabatNya. Bukan malah memalingkan muka!. Atau aku (Alam Bogor) yang akan membereskanmu semua!.

*Kota Bogor, 06 Juli 2025 M / 10 Muharram 1447 H*
Sugiarto Kasirin

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun