Hujan, Angin dan Petir tak kunjung reda dari kemarin sore hingga saat ini. Seolah alam ingin mengingatkan kepada kita umat muslim akan tragedi Karbala. Kesedihan dan kemarahan bercampur aduk dalam sebuah suasana yang mencekam.
10 Muharram Tahun 61 merupakan tragedi sejarah Islam yang di mana *Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib (Cucu Baginda Nabi Muhammad SAW)*, dibunuh dan dipenggal kepalanya oleh pasukan Umar bin Sa'ad karena menolak berbaiat kepada Yazid bin Muawiyah.
Sayyidina Husein yang berumur 58, selepas Subuh dengan langit masih hitam dan dingin menyelimuti tubuh, Husein gagah berani menghampiri 4.000 ribu pasukan seraya berkata : _"Lihatlah siapa aku. Putra dari  putri Nabi kalian. Apakah halal membunuhku!?"_
Namun mereka tuli dan hati terselimuti benci membara. Sayyidina Husein tetap dihunus, tombak menancap ditubuhnya hingga kepalanya dipenggal oleh Sinan bin Anas dibawa ke hadapan Ubaidullah bin Ziyad. Ia menyentuh wajah Husain dengan tongkat.
Anas bin Malik menyaksikan dengan berkata : *"Demi Allah! Aku melihat Rasulullah mencium wajah ini!. Dan kini kalian menyentuhnya dengan tongkat!?. Tangis para Sahabat pecah...*
Imam Jalaluddin As Suyuthi menggambarkan tanda-tanda alam saat itu : *"Terjadi Gerhana Matahari. Matahari meredup selama tujuh hari. Langit memerah selama enam bulan!".*
Alam Bogor pun menegur kita semua. Seraya berkata, mengapa engkau di hari ini bersenang-senang? Mengumbar syahwat nafsu dunia berlebihan? Ingatlah!!! Hari ini adalah sejarah kelam umat muslim di dunia. Sebaiknya kita perbanyak berdo'a dan bertaubat kepada Allah SWT, Sholawat atas Nabi Muhammad SAW, Keluarga beserta sahabat-sahabatNya. Bukan malah memalingkan muka!. Atau aku (Alam Bogor) yang akan membereskanmu semua!.
*Kota Bogor, 06 Juli 2025 M / 10 Muharram 1447 H*
Sugiarto Kasirin
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI