Andai saja ada pemahaman dan penugasan yang jelas dari pimpinan, tentu ada titik terang alur perolehan data serta nilai akan peningkatan tarap hidup warga.
Ini menjadi persoalan klasik karena program tinggal program sementara niat untuk menginflementasikannya nol.
Tiap akhir tahun ketua Tim Penggerak PKK Â akan dimintai laporan. Tahukah anda bahwa ada kader PKK yang bekerja ada pula Kader PKK yang tidak tahu tugas apalagi membuat laporan. Tentu hal ini menjadi batu sandungan. Data tidak tercatat dengan baik, laporan asal asalan. bagaimana kemudian PKK di desa bisa berkontribusi untuk meningkatkan tarap hidup warganya.
Tidak bisa disalahkan juga, terkadang kegiatan PKK juga minim anggaran sehingga tak bisa dipungkiri para kader enggan mengerjakan tugasnya.
Pemahaman, visi, misi kepala desa adalah kuncinya. Seorang Kepala Desa yang berwawasan luas akan lebih mudah memahami program sehingga dalam menentukan kebijakan bisa sesuai arah dan tujuannya.
Rubah mindset bahwa kegiatan pemberdayaan, pelayanan dasar juga wajib disentuh. Tidak hanya berfokus pada kegiatan fisik saja.
Sosialisasi, Rapat koordinasi wajib hukumnya untuk menggali masalah dan potensi namun lagi lagi itu jauh dari harapan, sebab kebijakan dengan berpolitik jalannya bersamaan. Seorang Kades dianggap bekerja jika banyak infrastruktur di deaa yang terbangun.
Sampai hari ini belum dijumpai keseimbangan pembangunan di desa.
Entah siapa dan kapan yang akan memberi contoh. Tulisan ini hanya ungkapan atas apa yang terjadi dilingkungan penulis.