Mohon tunggu...
Sucen
Sucen Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Masa depan adalah Hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Program PKK Desa Belum Berjalan Optimal

4 Desember 2022   21:26 Diperbarui: 4 Desember 2022   22:05 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dilihat dari tugasnya, PKK mempunyai peranan penting dalam tatanan kehidupan di desa. Bagaimana tidak dalam 10 Program Pokok PKK tertulis jelas. Pengamalan dan Penghayatan Pancasila, Gotong royong, Pangan, Sandang, Perumahan dan tata laksana rumah tangga, Pendidikan dan Ketrampilan, Kesehatan dan Pengembangan Kehidupan Berkoperasi.

Dalam tugas pokoknya PKK dibagi empat kelompok kerja. Pokja I konsen pada pengamalan dan penghayatan Pancasila dan gotong toyong didalamnya ada pembinaan kesadaran hukum dan nilai nilai toleransi antar umat beragama.

Pokja II, konsentrasi di pendidikan dan keterampilan ada peningkatan tarap ekonomi keluarga, program peningkatan kapasitas pendidik atau tutor kesetaraan paket a, b ,c , penyuluhan wajib belajar dan melatih keterampilan kecakapan hidup atau skill.

Pokja III, ada Sandang, Pangan dan tata laksana rumah tangga dengan mengembangkan potensi sumber daya keluarga dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup dengan memanfaatkam sumber daya alam yang ada sesuai Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang pangan.

Sedang Pokja IV, berinteraksi disektor kesehatan pembinaan peran serta masyarakat dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), pembinaan perilaku pola hidup sehat (PHBS) serta melaksanakan program pola sadar sehat.

Secara teori demikian, dalam prakteknya para kader PKK dibekali dengan kuisioner tabel dan petunjuk mengerjakannya. Jika dicermati cukup rumit. Seorang kader PKK dituntut cakap dalam melaksanakan tugas sigap dan tanggap.

Seorang kader PKK adalah orang dengan dedikasi tinggi karena semua tugasnya berurusan dengan data.

Itulah sekelumit tentang PKK, semua akan berjalan dengan baik jika dari awal sudah memahami tugas dan kewenangan masing-masing.

PKK bisa berjalan jika penentu kebijakan dalam hal ini Kepala Desa mampu mengakomodir program PKK melalui APBDes dengan baik.

Ya, dengan seabrek tugas dan fungsi terkadang kegiatan PKK di desa hanya bersifat seremonial saja. Jika diibaratkan PKK itu kaya tugas Ibu rumah tangga dengan segala aktivitasnya dirumah namun tak terlihat.

Andai saja ada pemahaman dan penugasan yang jelas dari pimpinan, tentu ada titik terang alur perolehan data serta nilai akan peningkatan tarap hidup warga.

Ini menjadi persoalan klasik karena program tinggal program sementara niat untuk menginflementasikannya nol.

Tiap akhir tahun ketua Tim Penggerak PKK  akan dimintai laporan. Tahukah anda bahwa ada kader PKK yang bekerja ada pula Kader PKK yang tidak tahu tugas apalagi membuat laporan. Tentu hal ini menjadi batu sandungan. Data tidak tercatat dengan baik, laporan asal asalan. bagaimana kemudian PKK di desa bisa berkontribusi untuk meningkatkan tarap hidup warganya.

Tidak bisa disalahkan juga, terkadang kegiatan PKK juga minim anggaran sehingga tak bisa dipungkiri para kader enggan mengerjakan tugasnya.

Pemahaman, visi, misi kepala desa adalah kuncinya. Seorang Kepala Desa yang berwawasan luas akan lebih mudah memahami program sehingga dalam menentukan kebijakan bisa sesuai arah dan tujuannya.

Rubah mindset bahwa kegiatan pemberdayaan, pelayanan dasar juga wajib disentuh. Tidak hanya berfokus pada kegiatan fisik saja.

Sosialisasi, Rapat koordinasi wajib hukumnya untuk menggali masalah dan potensi namun lagi lagi itu jauh dari harapan, sebab kebijakan dengan berpolitik jalannya bersamaan. Seorang Kades dianggap bekerja jika banyak infrastruktur di deaa yang terbangun.

Sampai hari ini belum dijumpai keseimbangan pembangunan di desa.

Entah siapa dan kapan yang akan memberi contoh. Tulisan ini hanya ungkapan atas apa yang terjadi dilingkungan penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun