Suasana lebaran kian surut berangsur seiring pemudik berbalik. desa kembali sepi ditinggal penghuninya sekarang beralih undangan yang berseliweran datang satu persatu hingga numpuk terbilang, pengeras suara sound sistem bertebaran tanda hajatan mulai datang. sudah menjadi kebiasaan tiap tahun sehabis lebaran warga banyak yang mengadakan hajatan (rubungan.red)
bagi warga yang kondangan memenuhi undangan maka brekatpun numpuk ini mungkin tanda bahwa indonesia sudah makmur, dulu kalau bapak kita ikut slametan maka yang ditunggu adalah brekatnya (besek/makanan.red) kenapa karena biasanya lauk brekat lumayan enak ada ikan bandeng, telor asin, tahu, tempe bahkan daging.
brekat merupakan tanda penghormatan dari tuan hajat untuk tamu yang datang atau kondangan, namun seiring waktu entah karena apa brekat sekarang kadang tak sesuai harapan apa iya ada brekat yang harusnya bisa dinikmati malah dimakanpun enggan itu karena lauknya yang tidak pantas hanya terisi nasi ikan asin dan lauk atau sayur tempe bonto (tempe busuk.red) ini sangat menyisakan cerita yang buruk bagi peradaban, yang mana berbanding terbalik dengan kondisi rakyat yang sudah dikatagorikan makmur dan mampu.
inikah wajah masyarakat sekarang? walau tak semua seperti itu namun banyak juga dijumpai hal-hal seperti ini hari ini apa ini hihihi......
ada yang bilang orang hajata sekarang yang di cari bati (laba.red) maka kadang dijumpai sehabis hajatan ada yang membeli kendaraan bahkan tanah sawah ini fakta.
fenomena yang terjadi sekarang demikian adanya ini menjadikan suatu kebiasaan yang seharusnya dihindari bagaimana memperlakukan orang lain dengan baik khususnya hal brekat.
