Mohon tunggu...
Sufyan Rendi_PWK_UNEJ
Sufyan Rendi_PWK_UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Seorang mahasiswa yang belajar menjadi pesaing yang kuat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Kondisi Ekonomi Kabupaten Jember?

14 September 2022   22:52 Diperbarui: 15 September 2022   07:25 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kondisi ekonomi Kabupaten Jember dalam tahun terakhir sudah banyak sekali perubahan, terlebih lagi disebabkan pandemi yang menghasilkan ketentuan lockdown ataupun karantina daerah( merupakan pelaksanaan karantina terhadap sesuatu wilayah ataupun daerah tertentu dalam rangka buat tujuan tertentu yang menekan). Serta kali ini saya Muhammad Sufyan Rendi Wirawan dari Fakultas Teknik Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember hendak mengulas kondisi ekonomi kota Jember.

Bersumber pada sumber serta rujukan yang saya baca di internet, keadaan ekonomi dihadapkan pada kasus yang lumayan rumit.

Upaya untuk pencapaian energi saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber energi alam serta sumber energi manusia bermutu dan keahlian ilmu serta teknologi yang terus bertambah. Pola yang hendak dibesarkan merupakan menguatkan kemajuan wilayah serta meningkatkan kesejahteraan dengan iktikad buat memperluas jangkauan jaringan kerja aktivitas ekonomi yang tidak cuma berskala nasional, namun pula internasional sehingga kemajuan yang dicapai menjadikan Jember lebih berdaya saing.

Berdialog tentang daya saing internasional, Kabupaten Jember populer dengan hasil komoditas perkebunan yang sangat baik serta melimpah, serta tidak salah lagi apalagi berkontribusi pada kinerja ekspor nasional. Tembakau ialah komoditas unggulan serta Indonesia ialah salah satu produsen yang populer di dunia. tembakau sudah jadi sumber pemasukan utama yang tingkatkan kesejahteraan serta kemandirian warga di Jember. Tembakau mutu terbaik Jember, semacam tembakau kasturi, diekspor ke Jepang serta Eropa selaku bahan baku utama cigar.

Tetapi industri tembakau Kabupaten Jember dihadapkan kepada suasana dilematik serta polemik, kedudukannya dalam perekonomian nasional serta akibat negatif yang ditimbulkannya untuk kesehatan warga serta area. Sumbangan utama industri tembakau dalam perekonomian nasional merupakan selaku sumber penerimaan cukai, sebaliknya kedudukannya dalam penyerapan tenaga kerja serta devisa relatif kecil. Penerima khasiat terbanyak dari industri tembakau merupakan industri rokok skala besar serta industri rokok multinasional, sedangkan warga Indonesia menerima pengaruh negatif rokok berbentuk penyusutan derajat kesehatan serta bayaran kesehatan yang besar.

Pada dini tahun 2022 harga rokok hadapi peningkatan. Perihal itu pasti menuai bermacam- macam respons dari warga. Bersumber pada data, harga rokok formal naik pada 1 Januari 2022. Peraturan peningkatan harga rokok itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan No 192/ PMK. 010/ 2021 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berbentuk Sigaret, Cerutu, Rokok Daun ataupun Klobot, serta Tembakau Iris. Rata- rata peningkatan tarif cukai rokok sebesar 12 persen. Ataupun lebih rendah dibandingkan tahun lebih dahulu yang sebesar 12, 5 persen. Menaiknya tarif cukai rokok ini membuat harga jual eceran( HJE) rokok per bungkus ikut merangkak. Cocok dengan merk rokok yang tersebar, harga per bungkusnya bermacam- macam, dengan yang paling tinggi Rp 40. 100 per bungkus isi 20 batang. Buat SKM( sigaret kretek mesin) kalangan I, biayanya menggapai Rp 38. 100 per bungkus.

Menaiknya harga cukai rokok tahun ini disambut baik oleh orang dagang tembakau rajang halus. Karena, tembakau lintingan juga biayanya relatif murah, rasanya pula bersaing dengan rokok pabrikan.

Ribuan pekerja perkebunan tembakau di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menemukan upah di dasar Upah Minimum Kabupaten( UMK). Penemuan Komisi D yang membidangi permasalahan pembelajaran, kesehatan serta kesejahteraan, menciptakan kenyataan para pekerja di kebun tembakau ataupun gudang tembakau menemukan upah antara Rp 21. 000- Rp 24. 000 per hari. Bersumber pada postingan postingan yang saya baca rata rata upah buruh yang bekerja di Gudang tembakau antara Rp 500. 000- Rp 650. 000 per bulan.

Berdialog tentang tembakau, stigma negatif sangat kental menempel pada tembakau. Sementara itu Indonesia merupakan penghasil tembakau mutu terbaik. Tembakau Deli, Tembakau Temanggung, Tembakau Jember, Madura, Lombok, memerlukan proteksi pemerintah serta kepastian hukum yang memayungi mulai dari hulu sampai hilir, Pelonggaran kegiatan aktivitas secara universal yang di informasikan pemerintah jadi angin fresh untuk industri buat memulihkan diri serta mempersiapkan sederet strategi. Tercantum industri hasil tembakau( IHT) buat memulihkan diri serta bertumbuh pasca pandemi.

Produk tembakau merupakan produk sah yang dilindungi payung hukum, oleh sebab itu, segala bagian dalam ekosistem pertembakauan mulai dari petani, pekerja, pabrikan sampai konsumen berhak menemukan perlakuan yang sama dengan ekosistem industri yang lain.

Tenaga kerja meliputi mulai dari petani tembakau, petani cengkeh, buruh pelinting sampai pekerja kreatif. IHT belum diberikan ruang serta peluang buat bertumbuh bebas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun