Mohon tunggu...
Hts. S.
Hts. S. Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Tak bisa peluk ayahmu? Peluk saja anakmu!" Hts S., kompasianer abal-abal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Akuntansi: Bisakah “Barang” PSK “Artis” Dikategorikan Sebagai Asset?

13 Mei 2015   16:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:05 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menjawab pertanyaan di atas mari kita gunakan pendekatan yang digunakan penyusun standar akuntansi sebagai berikut:

IASB (AASB) Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements: an asset is a resource controlled by the entity as a result of past events and from which future economic benefits are expected to flow to the entity

Definisi ini digunakan oleh IAI dalam SAK – Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.

Jika dilihat pada akar pandangannya, maka definisi ini dikaitkan dengan pandangan revenue/expense yang kalau ditelusuri, pandangan ini merujuk kepada padangan  Paton dan Littelton (1940) dalam karyanya An Introduction to Corporate Accounting Standard. Menurut pandangan ini, aset tergantung kepada pendapatan/biaya.

Satu pandangan yang berbeda adalah pandangan asset/liability dari Irving Fisher (1906) dalam karyanya The Nature of Capital and Income. Pandangan ini menekankan pada property right, legal and economic characteristic. Pendapatan dan biaya tergantung kepada keberadaan aset/liabilitas.

Kembali kepada definisi yang dibuat IASB, tiga karakteristik dari aset adalah:

Three essential characteristics:

future economic benefits

control by an entity

past events

Future economic benefits

-Mengandung manfaat ekonomik di masa yad langsung atau tidak langsung, dalam bentuk kas atau setara kas

-Mengandung service potential,  utility, scarce

Control by an entity: sesuatu yang dikuasai entitas

Past events: dia timbul karena kejadian masa lampau.

Sebenarnya masih ada test yang diujikan, agar sesuatu bisa dikategorikan aset. Dia harus terukur dengan andal, dan dapat diukur dengan monetary unit.

Bagaimana dengan “barang” PSKArtis”?

Tentu pembaca sudah bisa mengait-ngaitkan dengan karakteristik aset yang dimaksud dalam akuntansi. Terserah andalah.

Selamat sore, buru-buru nih…heheheh

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun