Mohon tunggu...
SUDARMANTO
SUDARMANTO Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 7 Probolinggo

Merenung sejenak dan sanggup mempertalikan hati dengan alam itu lebih baik dari 1000 tahun hanya untuk mengumpulkan kuliyah dan hujjah

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Selamat Datang di Madinah al-Munawwarah

5 Maret 2023   23:05 Diperbarui: 6 Maret 2023   20:40 1362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Madinah al-Munawwarah merupakan salah satu kota suci yang dijadikan impian dan tujuan umat Islam di seluruh dunia. Madinah sebagai kota Nabi yang cemerlang berkilauan dengan pancaran rahmat dan keberkahannya. Umat Islam akan merasa beruntung dan bahagia jika pernah hadir di sana, tidak sedikit umat Islam yang setiap harinya berupaya dan berdo'a agar bisa berkunjung ke sana.

Selasa malam itu setelah empat jam penerbangan bersama Turkish Airline dari Istanbul, tiba-tiba aku dengar suara pramugari yang memberikan pengumuman dengan bahasa Inggris dan bahasa Arab yang menjelaskan bahwa tidak lama lagi pesawat akan mendarat di bandara Internasional Prince Muhammad bin Abdul 'Aziz Madinah, saya pun segera berkemas mempersiapkan diri dengan rasa senang dan haru karena akan segera menginjakkan tapak kakiku di bumi yang pernah menyatu dengan tapak kaki seorang kekasih Allah dan sebaik-baiknya makhluk-Nya, yaitu Muhammad Rasulullah SAW.

Malam itu setelah turun dari pesawat aku mengikuti arahan jalan yang mengarah ke pintu keluar. Ayyuhai, batinku bergetar ketika kubaca tulisan Ahlan Bikum fil Madinah al-Munawwarah (Selamat Datang di Madinah al-Munawwarah). Aku tak dapat berkata apa-apa, hanya kutatap dan kubaca tulisan itu. Yach, hanya kutatap dalam-dalam tulisan ucapan selamat datang itu.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Sementara aku duduk di kursi ruang tunggu untuk menunggu jama'ah yang lain sambil memperhatikan koper-koper yang berjalan di atas baggage conveyor systems itu fikiranku mengembara kemana-mana. Andaikan aku datang disambut dengan lambaian tangan suci yang melambai seraya berseru: "Aku sudah lama menunggu kehadiranmu di sini, kenapa engkau baru datang ? Tidakkah engkau rindu padaku ? Bukankah engkau senantiasa lalu bersenandung cinta dan rindu padaku ? Aku dengar lantunanmu Ya habibi ya Muhammad salam'alaika. 

Ach, itu lamunanku yang gila dan mabuk yang berada di luar nalar sehat, tapi aku aku tetap berkhayal jika kehadiranku memperoleh sambutan hangat dari baginda Nabi SAW dan kerinduanku tak mungkin bertepuk sebelah tangan, meskipun dalam ghaib salamku senantiasa sampai padamu dan memperoleh balasan darimu Ya Rasulallah, Ya Habiballah.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Aku masih tetap termangu di kursi itu dalam kembara lamunanku. Terbayang do'a baik dari ayah bundaku, terbayang harapan-harapan baik dari ayah bundaku yang sering aku dengar di kala aku masih kecil. Terbayang olehku mendiang guruku al-Maghfurlahu Ahmad Zuhri Muslim di Insyaiyah ketika mengajarkan do'a Ya Rabbi Ballighna Nazuruh (Ya Allah sampaikan kami untuk berziarah ke makam Rasulullah SAW). 

Lamunanku di malam itu semakin menggila. Seakan aku hadir bersama kaum muhajirin yang disambut mesrah oleh orang-orang anshar dengan genderang lantunan syairnya Thola'al badru 'alaina, min tsaniyyatil wada'. Wajabas syakru ‘alaina, ma da’a lillahi da’i. (telah terbit purnama kepada kita, dari lembah wada'. Wajiblah kita bersyukur atasnya, ketika snag penyeru mengajak kepada Allah). Ach, rupanya aku terlalu larut dalam khayal. Astaghfirullah al 'adhim.

Allah SWT berfirman: "Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin". (Q.S. at-Taubah: 128).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun