Kebakaran hutan di Indonesia adalah masalah yang terus menerus menjadi agenda tahunan. Sejak bencana besar kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 1982-1983, bencana ini semakin sering terjadi. Kebakaran hutan di Indonesia dapat disebabkan oleh faktor alam seperti kemarau panjang dan petir, serta faktor manusia seperti pembukaan lahan, pembangunan, dan aktivitas kehutanan.
Contoh kebakaran hutan di Indonesia terdapat pada kawasan hutan dan lahan Gunung Arjuno di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, yang terjadi pada 5/9/2023.
Sebagian besar kebakaran hutan di Indonesia disebabkan oleh faktor manusia, yang mengakibatkan kerugian materiil yang sangat fantastis.
Kebakaran hutan memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Untuk mencegah atau menanggulangi kebakaran hutan, perlu dilakukan upaya seperti pemadaman, pemantauan, dan penanggulangan.
Faktor penyebab kebakaran hutan di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Berikut adalah beberapa contoh yang menyebabkan terjadinya kebakan
Petir: Petir yang menyambar lahan vegetasi kering dapat menyebabkan kebakaran hutan
Gesekan antara pepohonan: Gesekan antara pepohonan yang kemudian menimbulkan percikan api dapat menyebabkan kebakaran hutan
Pembukaan lahan: Pembukaan lahan secara haram dapat menyebabkan kebakaran hutan, karena menghancurkan vegetasi yang bertindak sebagai penjaga lahan
Pembangunan: Pembangunan yang tidak disusun dapat menyebabkan kebakaran hutan, karena menghancurkan vegetasi dan menghasilkan sisa yang mudah tersulut api
Aktivitas kehutanan: Aktivitas kehutanan yang tidak disusun dapat menyebabkan kebakaran hutan, karena menghancurkan vegetasi dan menghasilkan sisa yang mudah tersulut api
Kegiatan perkayuan: Kegiatan perkayuan yang tidak disusun dapat menyebabkan kebakaran hutan, karena menghancurkan vegetasi dan menghasilkan sisa yang mudah tersulut api