Mohon tunggu...
Suci Nuraziza
Suci Nuraziza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Saya adalah mahasiswa Teknologi Pendidikan UNJ yang suka menulis untuk setiap cerita berkesan dalam hidupku ataupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Implementasi Pendidikan Karakter dalam Organisasi Menggunakan Metode "Learning by Doing"

16 April 2024   16:15 Diperbarui: 16 April 2024   16:22 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
khttps://www.zambianguardian.com/

Di era globalisasi saat ini, pendidikan karakter menjadi salah satu elemen penting dalam membangun bangsa yang berdaya saing dan bermatabat. Pendidikan karakter ini dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas untuk Indonesia dengan menanamkan nilai-nilai karakter seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, dan sebagainya. 

Pendidikan Karakter dan Organisasi

Konsep pendidikan karakter bagi Ki Hajar Dewantara merujuk pada pembiasaan mengasah kecerdasan budi hingga dapat menciptakan atau melahirkan kepribadian dan karakter yang baik serta kokoh. Sedangkan menurut Thomas Lickona dalam bukunya yang berjudul Educating for, Character: Mendidik untuk Membentuk Karakter. Konsep pendidikan karakternya bertujuan agar bagaimana seluruh elemen sosial memiliki peranan kuat pada proses pembentukan karakter seseorang baik itu pada kelompok umur, kelompok profesi dan sebagainya. Menurutnya, Pendidikan karakter ialah suatu usaha yang di sengaja untuk membantu seseorang sehingga dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti. 

Organisasi merupakan suatu wadah yang mengumpulkan orang-orang untuk bekerja sama memenuhi visi misi yang disetujui bersama. Namun, setiap bagian di dalamnya akan memegang motivasi dan cara yang berbeda untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Negara Indonesia sendiri sudah memiliki banyak organisasi yang terbentuk kemudian tersebar di setiap provinsi. Organisasi-organisasi tersebut menekuni bidang yang berbeda-beda, ada yang menekuni bidang sosial, ekonomi, politik, budaya, ataupun pendidikan. 

Terlepas dari adanya argumen yang menyatakan bahwa organisasi dapat menghambat akademik. Ternyata organisasi dapat memberikan manfaat serta pengalaman yang mungkin tidak bisa didapatkan di pendidikan akademik karena seseorang selalu bisa belajar dari mana saja, bukan hanya di sekolah ataupun di instansi semacamnya. Bahkan jika kita lihat beberapa tokoh pendidikan ternama di Indonesia sudah memiliki keterlibatan dalam suatu organsiasi seperti Prof. Dr. Arief Rachman M.Pd yang saat ini menjabat sebagai duta UNESCO dari Indonesia dan peranannya dalam organisasi tersebut tidak menghalanginya untuk tetap berprestasi. Keterlibatannya menjadi duta UNESCO, pasti memberikan pengalaman lagi untuk Profesor Arief yang dapat mengembangkan karakternya. 

Organisasi dapat menjadi media dalam mewujudkan pendidikan karakter. Karena untuk mencapai visi misi organisasinya, mereka akan melalui suatu proses yang mendorong terbentuknya karakter setiap anggota. Salah satu metode yang dapat efektif diterapkan dalam implementasi pendidikan karakter di organisasi adalah metode "Learning by Doing" atau belajar dengan melakukan yang dikemukakan oleh John Dewey. Penerapan metode ini akan melibatkan aktif peserta didik untuk merasakan pengalaman langsung seperti kegiatan praktik pada proses pembelajarannya.

Berikut ini adalah beberapa cara menerapkan metode "Learning by Doing" dalam konteks Organisasi :

  • Menentukan Nilai-Nilai Karakter 

https://hermananis.com/
https://hermananis.com/

Organisasi dapat menentukan terlebih dahulu, nilai-nilai karakter apa yang ingin ditanamkan pada setiap anggotanya.  Nilai-nilai ini harus sesuai dengan visi dan misi organisasi serta relevan dengan kebutuhan anggota. Adapun nilai-nilai karakter berdasarkan pancasila yang terdapat Kemendinas (2010), yaitu terdiri atas : 

1. Karakter yang bersumber dari olah hati antara lain beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, tertib, taat aturan, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun