Mohon tunggu...
SUCI UMI KHOLIFAH
SUCI UMI KHOLIFAH Mohon Tunggu... mahasiswa

kepribadian saya adalah orang yang tidak mudah beradaptasi dengan sosial,Namun saya senang beradaptasi dengan alam.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memimpin diri sendiri

10 Oktober 2025   20:54 Diperbarui: 10 Oktober 2025   20:54 1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

unisayogya pespamaunisa  materi yang ke 14 yang disampaikan oleh ibu sinta maharani S.sos M.I.Kom.

Banyak orang mengira bahwa memimpin diri sendiri itu mudah,padahal ternyata tidak gampang.Seseorang dan apalagi yang bersangkutan sedang berkuasa,bisa menyuruh bawahannya untuk melakukan sesuatu dengan mudah,tetap tatkala harus menjalani sendiri belum tentu kuasa.Orang lain dengan diberi uang,disodori peratiran,atau dipaksa mengikuti perintah.

melakukan sesuatu,sekalipun sesuatu itu baik dan mulia,belum tentu berhasil.

Sudah diyakini bahwa membaca al Qur'an secara istiqomah itu harus dilakukan sehari-hari,tetapi pada kenyataannya tidak semua orang yang meyakini hal itu melakukannya.Banyak orang mempercayai bahwa shalat subuh berjama'ah dimasjid itu harus dilakukan,akan tetapi ternyata tidak banyak orang yang mampu menjalankannya.Demikian pula menyantuni anak yatim,membatu orang miskin,berzakat,infaq,dan shadaqoh harus dilakukan,tetapi ternyata betapa berat menjalankannya.

 

Orang yang tidak mampu memimpin diri sendiri bukan saja dari mereka yang tidak berpendidikan ,berpangkat rendah,rakyat jelata,terbatas dari semua kalangan.Bahkan tidak sedikit para  pemimpin,guru,dosen,kalangan orang kaya,modern,dan semacamnya ternyata gagal tatkala harus memimpin dirinya sendiri.Memimpin diri sendiri tidak semudah memimpin orang lain.Memaksa diri sendiri pada kenyataannya tidak mudah memaksakan orang lain.

Umpama setiap orang berhasil memimpin dirinya sendiri maka kehidupann didunia ini akan sedemikian indah.Pada hati atau disetiap orang selalu tumbuh keinginan untuk melakukan kebaikan ,kejujuran,keadilan,dan peduli sesama.Namun sayangnya,kehendak berbuat baik tidak selalu berhasil diwujudkan,bukan oleh karena adanya hambatan dari orang lain,melainkan justru dari dirinya sendiri.Mereka sendiri tidak mampu menjalankannya.

Selain dorongan berbuat baik,pada diri setiap orang terdapat kekuatan yang menjadikan mereka enggan atau tidak berkuasa melakukan kebaikan.Dorongan berbuat baik itu selalu berhadapan dengan dorongan untuk meninggalkannya.Sedangkan memenangkan dorongan untuk melakukan kebaikan atas keburukan itu ternyata bukan perkara mudah,tidak terkecuali bagi para pemimpin sendiri.

Menghadapi kenyataan tersbut,bagi orang yang beragama menempuh dengan cara berdoa ,memohon kepada Tuhan,agar diberi kekuatan untuk memerangi apa yang disebut dengan hawa nafsu yang mendorong pada keburukan dimaksud.Pada hakekatnya,orang menjalankan shalat lima waktu,berpuasa dibulan ramadhan,berzakat,dan bahkan haji,beramal shaleh dan lain lain adalah agar berhasil meraih kualitas dalam menjalani kehidupannya.Orang yang berkualitas itulah disebut mampu memimpin diri sendiri.

Menyadaei tugas berat memimpin diri sendiri itu,Maka siapa saja seharusnya tidak perlu berinvestasi terlalu jauh,ikut mengurusi orang lain.Adakalanya diri sendiri belum melakukan kebaikan,tetapi mereka sudah sedemikian bersemangat mengajaka orang lain berbuat baik.Rasulullah berpesan ,agar tatkala mengajak orang lain melakukan sesuatu kebaikan,maka supaya memulai dirinya sendiri.Jika seseorang telah melakukan hal yang sedemikian itu,Maka artinya yang bersangkutan sudah berhasil memimpin dirinya sendiri.Wallahu a'lam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun