Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seirama dalam Rasa dan Karya: Persiapan Program Makan Bersama dan PJBL Penulisan KTI dengan Tugas Merata

4 Oktober 2025   11:29 Diperbarui: 4 Oktober 2025   13:14 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seirama dalam Rasa dan Karya: Persiapan Program Makan Bersama dan PJBL Penulisan KTI dengan Tugas Merata

Setiap akhir bulan, agenda yang pribadi susun untuk menguatkan kebersamaan bersama murid kelas XII-5 selalu berjalan lancar. Dua minggu sebelumnya, telah diambil kesepakatan atas dasar masukan positif sehingga akhir bulan yang bertepatan tanggal 26 September 2026 dan agenda PBL atau pengganti P5 penyusunan laporan tema "Menjadi Entrepreneur Muda" dan setelah melalui tahapan 

  1. Orientasi/pengenalan entrepreneur. Di sini fasilitator mengajak murid untuk mengenal lebih dekat apa itu entrepreneur yang disesuaikan dengan kontemporenur (wirausaha masa kini yang adaptif dan berdampak). Dengan menonton video inspiratif dan contoh nyata yang membuka mindset bahwa cita-cita tak sekadar menjadi pegawai atau karyawan tapi bagaimana membuka diri untuk melihat realita di lapangan.

  2. Melakukan identifikasi masalah dan peluang di sekitar. Cara ini fasilitator kemukakan kepada murid untuk mengenali masalah dan peluang di Sepaku sebagai Ibu Kota Nusantara yang nantinya akan menemukan ide-ide kreatif yang dapat dikembangkan disesuaikan dengan bahan yang mudah didapatkan dari pangan lokal daerah.

  3. Melakukan riset pasar sederhana. Langkah ketiga ini, fasilitator mengajak semua murid secara individu melakukan observasi di daerah tempat tinggal dan Sepaku pada umumnya untuk mengumpulkan data minat konsumen sesuai kebutuhan pasar yang nantinya sebagai sumber data kelompok saat diskusi

  4. Tahap perencanaan produk. Di tahap ini, fasilitator membentuk kelompok untuk memberikan waktu berdiskusi merencanakan produk atau ide inovasi sesuai data yang diperoleh dan mempresentasikan pada pertemuan berikutnya.

  5. Tahap proses produksi dan uji coba. Setelah ide dipresentasikan dan dilaksanakan proses pembuatan dan uji coba testimoni kepada orang di sekitarnya. Pada tahap ini, fasilitator meminta kelompok meminta membuat video dalam bentuk prosedur tata cara pembuatan hingga akhir sampai ke tahap penyusunan karya tulis sebagai bekal masuk kuliah.

Pada tahap penyusunan karya tulis ini, yang kebetulan saya tekankan bertahap mulai dari Bab 1 yakni pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian melalui google dokumen yang bisa dikerjakan secara bersama-sama. Mekanisme program yang dilaksanakan pada Jumat, 26 September 2026 bertepatan sama dengan program makan bersama satu bulan sekali. Lalu bagaimana dua program tersebut dapat berjalan seirama dalam rasa dan karya?

Pada hari itu, saya tak bisa mendampingi secara penuh dikarenakan ada presentasi karya pada lomba Astra tiga siswa, yang alhamdulillah dari ketiga siswa binaan memperoleh 2 nominasi dan salah satunya menjadi finalis tingkat nasional. Namun, dua agenda tetap dapat berjalan dengan memberikan mekanisme pada awal pertemuan dengan mengajak masing-masing tim membagi tugas ada yang menyusun bab 1 dan ada yang terlibat dalam pembuatan makan yang akan dinikmati setelah penyusunan bab 1 selesai sebelum waktu pulang memanggil.

Pribadi meyakini bahwa kebersamaan merupakan kunci sebuah harmoni dalam setiap kegiatan baik kelak terjun di kehidupan sehari-hari maupun di dunia pendidikan. Meskipun agenda berbeda antara makan bersama dan penulisan bab 1 karya tulis ilmiah dapat dijalankan dalam satu program seirmana. Adapun tujuan sama adalah menumbuhkan semangat kolaborasi yang membangun tanggung jawab dan menanamkan nilai kebersamaan atau kekeluargaan.

Program ini lahir karena terdorong oleh suatu kondisi secara spontan yakni "Seirama dalam Rasa dan Karya" merupakan program sederhana bahwa proses belajar dapat dikombinasikan dengan membangun kerja sama dan komunikasi pembagian tim sehingga menciptakan suasana keakraban dan melatih murid berbagi.

Sementara murid yang mendapat tugas memasak yang mempersiapkan lauk untuk makan bersama juga penuh antusias. Sedangkan murid yang mendapat tugas menyusun kti bab 1 juga tak kalah antusias dengan menuntutnya berpikir kritis, kolaborasi ilmiah yang disesuaikan dengan pengalaman belajar yang dialaminya. Sehingga kedua kegiatan tersebut dipersiapkan dan dijalankan secara bersamaan dan terciptalah keseimbangan antara kebutuhan jasmani, emosional, dan intelektual murid.

Uniknya di sini terletak pada pembagian tugas yang merata sesuai kesepakatan dan tanpa pengawasan dari saya secara langsung namun dapat dijalankan dengan penuh kemandirian, sekaligus melatih kemampuan manajemen diri, pola kepemimpinan, dan kejujuran akademik. Meskipun program ini terkesan mendadakk setidaknya menjadi sarana pembentukan karakter kolaboratif. Sehingga ada harapan pribadi semoga lahir generasi yang mampu menghargai, bekerja sama, dan bertanggung jawab atas tugas yang diterima dengan penuh ketulusan.

Sinergi Rasa dan Karya

Penamaan program secara mendadak adalah bentuk tanggung jawab pribadi sebagai fasilitator dan koordinasi pembinaan bakat minat agar keduanya dapat berjalan seirama tanpa mengorbankan salah satunya. Penamaan sinergi rasa dan karya  menggambarkan perpaduan pengalaman rasa dalam wujud hasil kerja karya bab 1 sedangkan rasa merupakan representatif dari nilai kebersamaan, emosional, empati, dan ikatan sosial. Sedangkan karya tulis bab 1 merupakan manifestasi dari kreativitas, wawasan, dan keterampilan yang diwujudkan dalam karya tulis.

Saat rasa dan karya berjalan tak seirama maka akan kehilangan makna yakni rasa yang tak terwujud hanya menjadi emosi yang terpendam, sementara karya tanpa rasa kehilangan ruh dan kedalaman. Untuk itu, perlu disinergikan yang lahirlah suatu harmoni yang tidak sekadar menguatkan hasil tapi memperkaya proses.

Dalam konteks praktik ini sinergi rasa dan karya ini saat murid membangun nilai kebersamaan dalam tim menyiapkan lauk makan bersama dan menulis karya tulis. Keduanya bersatu dalam satu irama dan menumbuhkan semangat dalam berkarya. Yang pada akhirnya diakhiri dengan makan dan refleksi bersama. Dari makan bersama tercetuslah banyak ide, candaan, hal terjadi di kegiatan yang diungkapkan dalam suasana indah. Tak ada yang menghakimi, saya hanya mendengarkan sebagai bahan evaluasi agar kelak dapat diperbaiki apa yang kurang.

Dari senyum mereka yang merekah, ada kebahagiaan sendiri meskipun lelah menghampiri. Saya percaya hal kecil yang saya lakukan kelak akan menjadi hadiah berharga sebagai bekal murid menyambut masa depan sebagai manusia sosial. Selain itu, kekuatan nilai karakter tentang makna berbagi, keadilan, dan kebersamaan merupakan hal yang penting bagi kehidupan murid di masyarakat. Sehingga melalui perpaduan dengan nuansa kehangatan dan kekuatan karya, semua murid tidak hanya kenyang secara fisik tapi bagaimana terisi secara intelektual dan emosional. Dengan demikian, sinergi rasa dan karya merupakan suatu jembatan menuju generasi yang tidak hanya mampu mencipta, tetapi juga mampu menjaga harmoni dalam kehidupan sosialnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun