Sementara murid yang mendapat tugas memasak yang mempersiapkan lauk untuk makan bersama juga penuh antusias. Sedangkan murid yang mendapat tugas menyusun kti bab 1 juga tak kalah antusias dengan menuntutnya berpikir kritis, kolaborasi ilmiah yang disesuaikan dengan pengalaman belajar yang dialaminya. Sehingga kedua kegiatan tersebut dipersiapkan dan dijalankan secara bersamaan dan terciptalah keseimbangan antara kebutuhan jasmani, emosional, dan intelektual murid.
Uniknya di sini terletak pada pembagian tugas yang merata sesuai kesepakatan dan tanpa pengawasan dari saya secara langsung namun dapat dijalankan dengan penuh kemandirian, sekaligus melatih kemampuan manajemen diri, pola kepemimpinan, dan kejujuran akademik. Meskipun program ini terkesan mendadakk setidaknya menjadi sarana pembentukan karakter kolaboratif. Sehingga ada harapan pribadi semoga lahir generasi yang mampu menghargai, bekerja sama, dan bertanggung jawab atas tugas yang diterima dengan penuh ketulusan.
Sinergi Rasa dan Karya
Penamaan program secara mendadak adalah bentuk tanggung jawab pribadi sebagai fasilitator dan koordinasi pembinaan bakat minat agar keduanya dapat berjalan seirama tanpa mengorbankan salah satunya. Penamaan sinergi rasa dan karya  menggambarkan perpaduan pengalaman rasa dalam wujud hasil kerja karya bab 1 sedangkan rasa merupakan representatif dari nilai kebersamaan, emosional, empati, dan ikatan sosial. Sedangkan karya tulis bab 1 merupakan manifestasi dari kreativitas, wawasan, dan keterampilan yang diwujudkan dalam karya tulis.
Saat rasa dan karya berjalan tak seirama maka akan kehilangan makna yakni rasa yang tak terwujud hanya menjadi emosi yang terpendam, sementara karya tanpa rasa kehilangan ruh dan kedalaman. Untuk itu, perlu disinergikan yang lahirlah suatu harmoni yang tidak sekadar menguatkan hasil tapi memperkaya proses.
Dalam konteks praktik ini sinergi rasa dan karya ini saat murid membangun nilai kebersamaan dalam tim menyiapkan lauk makan bersama dan menulis karya tulis. Keduanya bersatu dalam satu irama dan menumbuhkan semangat dalam berkarya. Yang pada akhirnya diakhiri dengan makan dan refleksi bersama. Dari makan bersama tercetuslah banyak ide, candaan, hal terjadi di kegiatan yang diungkapkan dalam suasana indah. Tak ada yang menghakimi, saya hanya mendengarkan sebagai bahan evaluasi agar kelak dapat diperbaiki apa yang kurang.
Dari senyum mereka yang merekah, ada kebahagiaan sendiri meskipun lelah menghampiri. Saya percaya hal kecil yang saya lakukan kelak akan menjadi hadiah berharga sebagai bekal murid menyambut masa depan sebagai manusia sosial. Selain itu, kekuatan nilai karakter tentang makna berbagi, keadilan, dan kebersamaan merupakan hal yang penting bagi kehidupan murid di masyarakat. Sehingga melalui perpaduan dengan nuansa kehangatan dan kekuatan karya, semua murid tidak hanya kenyang secara fisik tapi bagaimana terisi secara intelektual dan emosional. Dengan demikian, sinergi rasa dan karya merupakan suatu jembatan menuju generasi yang tidak hanya mampu mencipta, tetapi juga mampu menjaga harmoni dalam kehidupan sosialnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI