Teduh yang Tak Tersisihkan
Jika langitmu kembali cerah lagi
Dan mentari memyapa menebar hangat tanpa ragu
Ingatlah payung yang pernah kau genggam
Yang pernah meneduhkanmu
Di kala hujan deras mengguncang langkahmu
Jangan lupakan ia yang diam-diam
Ia bukan sekadar kain yang meneduhkan
Menjadi perisai diam dari gigil dan gelisahmu
menjadi naungan kala dunia begitu berat,
dan kau nyaris hilang dalam basah yang tak berujung.
Meski kini ia terlipat sunyi di sudut ruang
Tak lagi kau genggam
Tak lagi  kau pandang
Sebab, ketulusan tak selalu menuntut kata
Kadang ia hanya hadir berteduh bersamamu
Di kala kau terjatuh dan basah kuyup
Lalu hilang secara perlahan
Di kala mentari kembali tersenyum
Maka, ingatlah...
Bahwa payung yang sederhana itu
Pernah menjadi peneduhmu
Yang tulus menemanimu
seperti doa yang selalu menjaga,
meski tak pernah kau sebut namanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI