Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menuju Kemandirian Keuangan: Strategi Praktis Menghindari Hutang melalui Gaya Hidup Sederhana

30 April 2024   19:32 Diperbarui: 30 April 2024   19:46 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tips hemat/copyright unsplash.com/@belart84 

Menuju Kemandirian Keuangan: Strategi Praktis Menghindari Hutang melalui Gaya Hidup Sederhana

          Belajar dari Ramadan tentu banyak meninggalkan hikmah bagi kita semua mengenai pentingnya mengendalikan diri agar kehidupan yang kita jalani bahagia tanpa beban tambahan. Berbicara tentang mengendalikan tentu kita bisa menahan diri agar kita dapat menghindari dari kehidupan yang memaksakan diri untuk selalu ada dan ada. Padahal isi kantong tidak mendukung. Gaya hidup inilah yang terkadang memaksa diri kita harus berhutang demi memenuhi ego dan juga pencitraan di depan orang banyak di sosial media.

          Pujian dan sanjungan dari orang lain kadang membuat lupa diri dan mengabaikan keadaan yang sebenarnya. Sehingga jalan keluar dan tidak melalui pemikiran yang panjang adalah berhutang. Berhutang memang cara praktis untuk memperoleh dana tambahan. Tapi perlu diingat bagaimana cara mengembalikan. Jangan sampai cara mendapatkan mudah tapi cara mengembalikannya sulit. Sementara gaya hidup tidak sesuai dengan keuangan yang memaksakan hidup kita tidak disukai oleh orang lain karena tidak mau membayar hutang.

          Untuk itu, hiduplah sewajarnya saja. Apa yang ada disyukuri tanpa harus memaksa diri bergaya hidup mewah. Hidup sederhana tak menurunkan harga diri seorang dan justru dengan hidup sederhana membuat kita semakin bijak mengelola keuangan secara mandiri tanpa harus mengorbankan orang lain. Orang lain juga berjuang untuk mengumpulkan uang untuk masa depan. Sementara diri kita menghamburkan uang untuk gaya hidup konsumtif yang faedahnya hanya kesenangan belaka. Di sinilah kita perlu mengembangkan strategi hidup yang meminimalisasikan hutang dan berusaha membangun kemandirian finansial.

          Untuk dapat mengembangkan strategi hidup yang mandiri secara finansial perlu mempraktikkan gaya hidup sederhana yang menjadi kunci utama. Dengan hidup sederhana berarti seseorang mampu mengelola keuangan secara mandiri. Dengan kemandirian tersebut setidaknya kita berusaha menghindari hutang sebisa mungkin. Melalui gaya hidup sederhana kita sebisa mungkin belajar mengembangkan strategi praktis dalam menjaga keuangan tetap sehat dan bahagia.


          Nah, di bawah ini kita akan belajar beberapa strategi yang dapat kita terapkan untuk menghindari hutang dan berusaha membangun kestabilan keuangan dengan menerapkan gaya hidup sederhana secara efektif

Membuat rincian anggaran tiap bulan secara realistis

Langkah pertama menuju kemandirian keuangan adalah dengan menyusun anggaran yang menggambarkan pendapatan dan pengeluaran secara realistis. Mulailah merinci apa yang menjadi kebutuhan dasar sebelum mempertimbangkan pengeluaran tambahan. Dengan rincian tersebut setidaknya membantu kita untuk mengantisipasi apa yang terjadi dan menghindari pengeluaran yang berlebihan yang dapat mengakibatkan hutang. Anggaran terstruktur itu setidaknya dana telah diposkan sesuai kebutuhan sehingga jangan sampai digunakan untuk kebutuhan yang tidak ada manfaatnya. Kecuali jika ada kejadian di luar dari perkiraan sehingga memerlukan dana tambahan yang diperlukan.

Gunakan anggaran yang telah disusun secara realistis. Jika ternyata kita memerlukan dana tambahan sebisa mungkin mana pos yang harus dikurangi agar keseimbangan keuangan tetap stabil. Jika memungkinkan usaha apa yang bisa kita lakukan agar keuangan yang ada bisa bertambah tanpa mengganggu pekerjaan utama seperti memanfaatkan pekarangan rumah untuk budi daya tanaman dan sebagainya.

Kurangi gaya hidup konsumtif dan beralih ke gaya hidup sesuai kemampuan

Bergaya hidup konsumtif memang hak setiap orang apalagi keuangan mendukung tak masalah. Tapi jika keuangan tidak mendukung maka yang perlu dilakukan adalah dengan mengubah pola pikir dari keinginan mengenai barang-barang mewah menjadi menghargai kebutuhan realistis. Berusahalah mempertimbangkan untuk meminimalisasi pembelian impulsif dan konsentrasi pada hal-hal urgen dalam hidup Anda.

Memang tak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi juga menawarkan kemudahan dalam akses belanja. Cukup di rumah saja kita bisa tergoda untuk membeli dari aplikasi belanja online. Tapi, ingat pengendalian diri agar dapat mempertahankan gaya hidup sederhana dan sesuaikan dengan anggaran yang dimiliki agar kita tidak terlilit hutang. Belajarlah dari hikmah ramadan untuk mengendalikan diri guna memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Jika kita menuruti keinginan maka tidak akan ada habisnya. Yang perlu kita lakukan adalah memperioritaskan pengeluaran hanya pada hal-hal yang memang penting.

Belajar hemat dan investasikan untuk bekal hari tua

Orang hemat tidak selalu identik dengan pelit. Tapi memikirkan kehidupan ke depannya. Sebab, kehidupan ke depan tidak ada yang tahu. Apakah kita sakit, kuat? Sehingga kita masih mampu mencari rezeki untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk itu, perlu bagi kita mengalokasikan sebagian dari pendapatan ditabung atau diinvestasikan. Dengan cara tersebut setidaknya kita memiliki dana darurat guna mengantisipasi dalam menghadapi kondisi tak terduga tanpa harus mengandalkan hutang.

Edukasi keuangan

Belajar dan terus belajar memang perlu kita lakukan di setiap kesempatan. Begitu halnya belajar mengenai manajemen keuangan keluarga, bagaimana bentuk investasi yang menguntungkan, dan bagaimana cara mengoptimalkan pengelolaan keuangan. Sehingga kita memiliki cukup pengetahuan dan semakin bijak dalam mengelola anggaran keluarga dengan efisien. Dengan begitu, setidaknya kita berusaha menghindari hutang dan membangun kemandirian keuangan dengan kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun