Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menahan Diri di Bulan Ramadan: Kunci Kesehatan Finansial dan Keseimbangan Psikis

20 Maret 2024   13:17 Diperbarui: 20 Maret 2024   13:28 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Menahan Diri di Bulan Ramadan: Kunci Kesehatan Finansial dan Keseimbangan Psikis

Berbicara menahan diri memanglah mudah tapi tak semudah diaplikasikan. Apalagi kita dihadapkan dengan situasi di saat kondisi lapar tentu akan banyak keinginan untuk memuaskan diri. Apa yang dilihat semua terasa nikmat. Apa yang tidak direncanakan semua bisa dilakukan. Tanpa memikirkan sesuatu untuk ke depannya.

Bulan Ramadan banyak mengajarkan tentang kesederhanaan. Apa yang ada itu merupakan karunia yang patut disyukuri tanpa harus mengadakan sesuatu yang melebihi batas kewajaran. Memang sesekali boleh memanjakan selera tapi ingat pendapatan yang kita miliki dan tuntutan hidup yang semakin membuat kita putar isi kepala. Mungkin kita terlalu bahagia hari ini, apakah ada jaminan esok hari akan mengalami hal serupa? Itulah perlu diantisipasi dengan bijak.

Kita juga tidak bisa mengikuti gaya hidup orang lain karena kondisi ekonomi berbeda. Menuntut pasangan harus sesuai harapan juga akan menimbulkan beban baru yang mengakibatkan psikis terganggu. 

Jika desakan yang ada akan membuat pasangan melakukan di luar nalar. Tuntutan itu akan bisa mendorong sesorang melakukan kejahatan (tindak kriminal) dan sebagaimana. Padahal kita hidup saling melengkapi satu sama lain tanpa harus membuat beban baru yang membuat situasi psikis tak nyaman.

Untuk itu, perlu manajemen diri dan keuangan agar yang kita miliki stabil. Berikut ulasan tips untuk menguatkan diri agar bisa menjaga keseimbangan finansial dan kesehatan psikis sehingga bisa menikmati Ramadan dengan hati senang tanpa ada sesuatu masalah. Sebab, hidup sudah banyak masalah jadi jangan terlalu senang menciptakan masalah baru tapi berusahalah meminimalisasi keadaan.

Buat rencana anggaran

Dengan membuat rencana anggaran setidaknya memberikan batas pengeluaran baik untuk alokasi kebutuhan pokok, cemilan berbuka, alokasi sedekah, untuk kegiatan lainnya dan dana untuk kebutuhan tiba-tiba. Dengan begitu, segala tantangan yang ada di bulan Ramadan dapat menjaga pengeluaran.

Belajar menahan diri

Tanamkan pada diri saat berbelanja untuk membeli sesuai keperluan. Boleh memanjakan jika pendapatan kita berlebih tapi jangan lakukan jika itu pendapatan standar. Buatlan catatan belanja sehingga kita bisa mengikuti sesuai apa yang telah dialokasikan. Jangan sampai perencanaan bagus namun nafsunya tidak bisa diminimalisasi maka yang ada menimbulkan psikis sehingga harus hutang ke orang lain. Padahal hal itu bisa kita hindari dengan cara hidup sederhana. Makanan yang banyak yang kita beli saat berbuka belum tentu kita bisa habiskan pada saat itu. Justru yang ada kita menghaburkan pendapatan yang membuat pengeluaran membengkak

Komunikasikan dengan pasangan

Meskipun istri yang memanajemen keuangan keluarga. Tapi dalam keluarga juga perlu kolaborasi yang baik agar menghasilkan suatu keputusan yang sejalan. Jangan sampai keinginan macam-macam tidak sesuai dengan pendapatan seperti besar pasak daripada tiang. 

Dengan komunikasi tersebut hubungan keluarga juga nyaman tanpa ada tuntutan yang melebihi batas standarnya. Jika harus menambah dan mengurangi pasangan mestinya tahu, bukan dibebankan kepada istri harus pintar mengolah keuangan. Tapi dengan keterbukaan akan membuat hidup kita tentram dan bahagia.

Belajarlah dari pengalaman

Dengan menahan diri kita belajar bahwa kebutuhan tidak terduga akan selalu menyapa bila kita tidak mengantisipasi. Kalau kita turuti ego diri dan status sosial maka hidup kita juga tidak pernah puas. Selalu aja ada keinginan yang kedua, ketiga dan seterusnya. 

Dari pengalaman kita belajar mengendalikan diri kapan kita hidup sederhana, kapan kita harus memanjakan diri. Semua itu disesuaikan dengan kondisi dan keuangan yang dimiliki. Jangan sampai kita berhutang yang meninggalkan kenangan baru lagi. Tapi belajarlah menerima kondisi ini dengan ikhlas. Jangan mengikuti ajakan orang lain sebab, belum tentu orang lain membantu saat kita kesusahan.

Mengoptimalkan pemanfaatan waktu

Saat keuangan tidak bersahabat dalam perencanaan, di sinilah kreatif dan tindakan kita untuk belajar menyiapkan berbuka dan sahur. Dengan begitu, kita dapat mengoptimalkan porsi makanan yang dikonsumsi. Sehingga tidak menyalahkan keadaan dan menuntut pasangan harus membahagiakan dengan limpahan materi. Lagi pula dengan membuat sendiri cakupan gizi dan lainnya dapat  diketahui. 

Selain itu,  kita bisa menjaga kualitas kebersihannya. Jika menuruti rasa malas mungkin masalah tak pernah selesai dan justru akan menciptakn peluang baru masalah datang seperti sering belanja dan belanja.

Berlatih sabar dan memaknai syukur

Tips terakhir ini yang terpenting dalam menahan diri. Ingatkan diri bahwa Ramadan adalah waktu perenungan nikmat yang Allah berikan untuk kita gunakan sebijak mungkin. Jangan sampai materi yang kita miliki membuat kita jadi budaknya tapi kita kendalikan materi untuk manfaat dunia dan akhirat. Apalagi memperioritaskan kebutuhan masa depan anak dan keluarga itu jauh lebih baik daripada menuruti ego diri yang menimbulkan dampak kurang baik. Dengan bersikap sabar dan bersyukur selama Ramadan setidaknya membuat kita mampu mengatasi segala tantangan dan cobaan yang ada.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun