Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar dari Petuah Nenek sebagai Refleksi Menyikapi Lonjakan Harga Beras

25 Februari 2024   07:09 Diperbarui: 25 Februari 2024   07:12 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: KOMPAS/ANGGER PUTRANTO 

Petuah nenek “Kalau mengambil nasi jangan banyak-banyak, jika tidak habis akan dipatok ayam” mengandung pesan ke cucunya mengenai rasa tanggung jawab atas perilaku yang kita lakukan. Kita boleh mengambil nasi lebih dari yang dibutuhkan dan hendaknya dihabiskan. Sebaliknya jika tidak habis maka kita bertanggung jawab terhadap sisa nasi tersebut. Hal ini mengajarkan kepada kita soal kehidupan yang dijalankan hendaknya bertanggung jawab mengenai perilaku dan keputusan yang diambil serta siap menerima konsekuensinya.

Menghormati dan menghargai makanan

Petuah nenek “Kalau mengambil nasi jangan banyak-banyak, jika tidak habis akan dipatok ayam” mengajarkan nilai menghargai dan menghormati makanan. Dengan tidak mengambil nasi secara berlebihan, kita menunjukkan rasa terima kasih kepada Tuhan atas rezeki yang kita terima. Hal ini merupakan bukti apresiasi mengenai makanan dan upaya para petani yang telah bekerja keras untuk menghasilkan padi hingga menjadi nasi yang dikonsumsi.

Mengajarkan kehidupan yang seimbang dan bijaksana

Petuah tersebut “Kalau mengambil nasi jangan banyak-banyak, jika tidak habis akan dipatok ayam” mengajarkan mengenai kehidupan yang seimbang dan bijaksana. Kita belajar untuk hidup sesuai batas yang wajar dan tidak berlebihan dalam segala hal. Misalnya dengan mengambil nasi sesuai kebutuhan. Hal itu merupakan cermin dari menghormati prinsip keadilan dan kebersamaan dalam kehidupan bersama.

Melalui petuah nenek “Kalau mengambil nasi jangan banyak-banyak, jika tidak habis akan dipatok ayam” kita banyak belajar dari nasihat sederhana tapi mengandung ajaran mengenai nilai kehidupan yang mendalam dan masih relevan saat ini. Sebagai cucu dan anak, kita seharusnya merenungkan dan menghayati makna petuah tersebut dan berusaha mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi pribadi yang bijaksana dan bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun