Tibalah di rumah Serna setelah lama dalam perjalanan pulang. Aku dan Widi disambut hangat oleh ibunya.
Ibu Serna,"Hayuk..semuanya masuk istirahat dulu, biar ibu bikinin minum dan makanan. Pasti kalian laper kan?" ujar ibu Serna, membukakan pintu dan mempersilahkan kami masuk kedalam rumahnya.
Ibu Serna pun pergi ke dapur untuk membut minuman dan makanan sementara kita bertiga berada di ruang tamu sambil membahas dan menulis hasil observasi tadi, karena kamu ga mau kerja dua kali jadi langsung kami ketik di laptop punya Widi.
Kami bertiga pun membagi tugas Aku dan Serna untuk berfikir apa saja yang perlu di tulis dan Widi bertugas untuk mengetik semua ucapan aku dan serna.
Setelah berlama berdiskusi, akhirnya tulisan kami pun selesai juga dan waktu menunjukkan pukul 19.30 WIB, untung saja ibu ku dan maminya Widi sudah tau kalau kami sedang mengerjakan tugas kelompok di rumah Serna.
Rangkuman tulisan refleksi kami....
Judulnya: Ampo, snack ibu hamil
Ampo adalah nama makanan jaman dahulu merupakan salah satu budaya lokal yang masih dikonsumsi sampai saat ini meskipun peminatnya berkurang.
Ampo terbuat dari bahan dasar tanah liat. Tanah liat ini bukan sembarang tanah liat yang digunakan sebagai bahan dasar tetapi tanah liat diambil dari pembuatan penggalian sumur atau setelah panen padi dan tanah yang diambilnya itu bagian dasar paling bawah.
Untuk sekarang sedikit sekali yang memproduksi Ampo karena jarangnya pembuatan sumur meskipun ada tanah liat sawah namun harganya sangat begitu mahal dalam beberapa galian.
Prosesnya tanah liat itu kemudian di jemur, setelah kering baru diadoni seperti membuat adonan kue kemudian dicetak seperti kue semprong lalu di jemur setelah kering baru dipanggang dan jadilah Ampo.