Menurut riset Education for Wellbeing Asia (2025), siswa yang punya waktu "healing akademik" selama 10 menit setiap hari menunjukkan peningkatan fokus hingga 40%!
"Kadang belajar bukan soal menambah, tapi melepaskan hal-hal yang bikin sesak."
Guru Juga Butuh Recharge
Bukan cuma siswa yang lelah --- guru pun bisa burnout .
Makanya, di beberapa sekolah di Yogyakarta dan Surabaya, ada program "Guru Waras, Kelas Cerdas" .
Guru diajak refleksi tiap Jumat, sharing tantangan, dan latihan mindful teaching --- supaya bisa mengajar dari hati, bukan dari tekanan.
Hasilnya?
Rasa empati guru meningkat 32%, dan siswa lebih nyaman belajar karena guru mereka lebih tenang dan hangat.
"Guru bahagia itu bukan yang paling pintar, tapi yang paling sadar kapan harus istirahat."
Belajar Nggak Selalu Tentang Benar-Salah
Di sekolah-sekolah yang menerapkan konsep Learning Healing, siswa diajak melihat kesalahan bukan sebagai kegagalan, tapi bahan refleksi.
Kalimatnya bukan lagi "Kamu salah!", tapi "Yuk, kita lihat bareng di mana bisa diperbaiki."
Hal ini bikin anak-anak nggak takut salah, tapi malah semangat mencoba.
Soalnya, mereka tahu: setiap kesalahan adalah bagian dari proses tumbuh .
"Kesalahan itu bukan titik akhir, tapi tanda kamu lagi belajar sungguh-sungguh."
Healing di Era Digital