Mohon tunggu...
Subarkah
Subarkah Mohon Tunggu... Freelance

Suka nulis, suka nonton film, suka baca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Kata Tak Lagi Mengalir Bebas

15 Juni 2025   05:05 Diperbarui: 15 Juni 2025   05:05 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyadari bahwa kita tidak sendiri dapat memberikan kelegaan. Rasa malu atau bersalah karena tidak bisa mengekspresikan diri menjadi lebih ringan saat kita tahu bahwa hal ini adalah tantangan umum. Dengan berbagi dan mendengar cerita orang lain, kita tidak hanya merasa dipahami tetapi juga belajar bahwa mengungkapkan diri adalah proses yang bisa terus dilatih dan dibangun.

Bagaimana Cara Memulainya? Dari Mana Kita Bisa Belajar Mengungkapkan Diri?

Mengatasi kesulitan ini tidak harus dimulai dengan langkah besar. Justru sebaliknya, mulailah dari langkah-langkah kecil yang bisa dilakukan dengan sadar dan konsisten. Proses belajar mengungkapkan diri sebaiknya diawali dengan kejujuran dan kerelaan untuk bersentuhan dengan bagian dalam diri sendiri.

Langkah pertama adalah dengan mengenali perasaan dan pikiran secara jujur. Ambillah waktu sejenak setiap hari untuk diam dan bertanya pada diri sendiri. Apa yang sebenarnya sedang aku pikirkan? Apa yang sedang aku rasakan? Jangan buru-buru menghakimi. Dengarkan seperti kamu mendengarkan seorang sahabat yang datang bercerita. Mengenal isi kepala sendiri adalah fondasi penting untuk bisa menyampaikannya pada orang lain.

Langkah kedua adalah dengan menulis bebas tanpa beban untuk benar atau salah. Siapkan buku catatan atau aplikasi di ponsel dan tulislah apa pun yang muncul di kepala. Tidak perlu struktur, tidak perlu rapi, tidak perlu lengkap. Tulislah seperti kamu sedang menumpahkan air dari ember yang penuh. Kegiatan ini membantu kita mengurai kekusutan pikiran dan membangun hubungan yang lebih cair antara isi kepala dan ekspresi tulisan.

Langkah ketiga, cobalah menyusun narasi sederhana dari pikiran yang muncul. Ambil satu tema atau perasaan yang sedang kuat dan buatlah kalimat pembuka darinya. Jika kamu merasa lebih nyaman berbicara, latihlah dengan suara. Bicara pada diri sendiri di kamar atau rekam suaramu saat menyampaikan satu gagasan. Semakin sering dilatih, semakin terbiasa pula dirimu mengalirkan pikiran dalam bentuk kata-kata.

Langkah keempat yang tidak kalah penting adalah menciptakan atau menemukan lingkungan yang aman untuk berekspresi. Carilah komunitas atau ruang yang mendorong kejujuran, bukan kesempurnaan. Tempat di mana orang-orang bisa berbagi tanpa takut dihakimi. Lingkungan seperti ini sangat membantu dalam membangun keberanian dan ketenangan saat mengungkapkan diri.

Bisakah Ini Dilatih? Ya, Bisa

Kemampuan untuk mengekspresikan pikiran bukanlah anugerah yang hanya dimiliki sebagian orang. Ini adalah keterampilan yang bisa dilatih oleh siapa saja, dengan kesungguhan dan ketekunan. Seperti otot yang menjadi kuat dengan latihan rutin, pikiran dan perasaan juga akan lebih mudah mengalir saat kita terbiasa melatihnya.

Mulailah dengan kebiasaan sederhana. Tulislah jurnal setiap malam sebelum tidur. Ceritakan kembali hari yang telah kamu lewati dengan jujur dan tenang. Dengarkan kembali isi kepalamu tanpa menyela atau mengoreksi. Cobalah juga menuliskan satu pelajaran kecil setiap hari, meski hanya dalam satu paragraf. Bacalah tulisan orang lain yang jujur dan reflektif, lalu lihat bagaimana mereka merangkai kata dengan perasaan. Lambat laun, kamu akan menemukan suaramu sendiri dalam kata-kata.

Apa yang Perlu Diperkuat Agar Tidak Terjebak dalam Kesulitan Ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun