Mohon tunggu...
Subagio Waluyo
Subagio Waluyo Mohon Tunggu... Dosen - Taruna

Subagio S Waluyo, Lahir di Jakarta, 5 Maret 1958, sudah berkeluarga (1 istri, 5 anak, dan cucu), Pekerjaan sebagai dosen di FIA Unkris (1988 sampai sekarang), Pendidikan Terakhir S2 Administrasi Publik, Alamat Rumah Jalan wibawa Mukti IV/22, RT003/RW017, Jatiasih, Kota Bekasi 17422

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merdeka! Merdeka! Merdeka?

14 Agustus 2019   21:20 Diperbarui: 14 Agustus 2019   21:25 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 Merdeka!

Negara yang baru merdeka sama seperti anak bayi yang baru lahir. Ada sebuah proses yang harus dijalankan. Ada banyak rintangan yang harus dihadapi. Lihat saja seorang anak yang baru lahir, tidak mungkin dia bisa langsung berdiri dan berjalan. Dia perlu proses, perlu tahapan, perlu jatuh bangun untuk bisa berdiri dan berjalan. Ketika berjalan pun harus tertatih-tatih. 

Lama kelamaan baru semuanya bisa berjalan lancar. Begitu pun yang terjadi pada negara kita. Di masa-masa awal negara ini baru merdeka masih banyak menghadapi tantangan. Tantangan terutama datang dari Britania Raya (Inggris) dengan alasan mau melucuti tentara-tentara Jepang tapi di balik misi itu mereka ingin mengembalikan penjajahan pada Belanda yang kala itu juga turut membonceng tentara-tentara Inggris. Rupanya, Belanda masih ada keinginan menancapkan kuku-kuku imprealisme-kolonialismenya di negeri ini. 

Mau tidak mau kehadiran mereka yang tidak dikehendaki oleh anak bangsa ini mengundang berbagai pertempuran. Terjadilah pertempuran yang cukup besar di Surabaya. Pertempuran yang setidaknya menewaskan 6.000 -- 16.000 pejuang dan 200.000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya telah menggerakkan berbagai perlawanan rakyat di Indonesia (wiki/Peristiwa_10_November).

            Masih ingatkah pertempuran di Surabaya yang kemudian dikenal peristiwa itu dengan gugurnya banyak pejuang sehingga setiap tahun diperingati sebagai Hari Pahlawan? 

Siapakah tokoh pertempuran di Surabaya yang berhasil membakar semangat `arek-arek Suroboyo? Siapa lagi kalau bukan Bung Tomo yang dengan gagah beraninya berpidato membakar semangat `arek-arek Suroboyo`. Semboyan Bung Tomo `merdeka atau mati` telah membikin para pejuang waktu itu tidak gentar menghadapi tentara Belanda yang bersekutu dengan Inggris. Bung Tomo di Surabaya merupakan salah seorang pemimpin revolusioner yang membakar semangat pejuang melawan tentara-tentara Britania Raya yang bersenjata lebih canggih daripada pejuang-pejuang kita. 

Jika Chairil Anwar, sebagai sastrawan Angkatan`45, lewat puisi-puisinya berhasil menggedor insan-insan muda untuk mengangkat senjata melawan penjajahan, Bung Tomo lewat pidatonya yang berapi-api berhasil membakar semangat pejuang-pejuang muda melawan agresor Britania Raya dan Belanda.

Selama kurun waktu cukup lama (sekitar hampir delapan belas tahun) setelah kemerdekaan negara kita sampai dengan pengambilalihan Irian Jaya pada 1 Mei 1963 begitu banyak perjuangan melawan kegigihan penjajah Belanda baik melalui pertempuran maupun berbagai perjanjian karena memang masih ada keinginan Belanda untuk menjajah kembali negara ini. 

Di luar itu, tidak sedikit juga pemberontakan yang dilakukan justru oleh sebagian bangsa Indonesia sendiri yang tidak puas dengan kebijakan Pemerintah Indonesia pada waktu itu. 

Perjuangan menghadapi melawan bangsa sendiri benar kata Bung Karno lebih sulit daripada menghadapi penjajah. Soekarno sendiri selaku Presiden RI yang berkuasa selama 21 tahun dijatuhkan karena adanya peristiwa Pemberontakan G30S PKI pada 30 September 1965. Jumlah korban jiwa sampai dengan tahun 1966 mencapai 500.000 orang. Yang terbanyak menjadi korban pada peristiwa itu di Jawa dan Bali (wiki/Sejarah_Indonesia).

Merdeka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun