Mohon tunggu...
wacana_rakyat
wacana_rakyat Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Bukan Sekedar Masa Lalu, Sebuah Dinamika di Rumah Pegangsaan Timur 56

22 Agustus 2022   20:53 Diperbarui: 25 Agustus 2022   12:27 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Sejarah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (foto: kompas.com)

Kita harus hati-hati ketika menulis sejarah, jangan sampai tulisan tentang sejarah yang kita suguhkan kepada publik, kepada masyarakat khususnya bangsa Indonesia itu sejarah yang belum terbukti kebenarannya. 

Sejarah bukan sekedar masa lalu yang kemudian orang sesuka hati berbicara sejarah. Sejarah tidak semudah yang kita bayangkan. 

Jika kita menilai sejarah sesederhana itu lalu buat apa pemerintah membuat jurusan pendidikan sejarah, atau jurusan ilmu sejarah. 

Memang rumit! Dalam sejarah itu ada jurusan sejarah murni (S.S) dan ada juga pendidikan sejarah (S.Pd). Nampaknya, jurusan sejarah saja (sejarah murni) tidak cukup, maka pemerintah sepakat bahwa sejarah untuk diajarkan kepada siswa di sekolah haruslah mereka yang lulusan khusus dari jurusan pendidikan sejarah. 

Ini menandakan bahwa sejarah itu begitu penting dan menyampaikan materi sejarah tidak boleh sembarangan. Sebetulnya pembelajaran tidak boleh diajarkan oleh orang yang tidak mengerti sejarah, atau bukan jurusan sejarah, jika kita benar-benar menghargai sejarah. 

Masih mending kalau benar, bagaimana jika sejarah yang disampaikannya kita itu salah, seperti pernyataan Ustad Adi Hidayat beberapa pekan lalu yang menuai sorotan dari berbagai pihak karena dinilai salah.

Perlu diketahui, Adi Hidayat sendiri merupakan seorang Ustad yang cukup terkenal di Indonesia. Terkenalnya beliau tentu karena orang mengakui kecerdasannya dan kefasehannya dalam menerangkan hukum-hukum Islam kepada masyarakat dan sering ditayangkan diberbagai media sosial seperti YouTube, Tiktok, Instagram dan media sosial lainnya. 

Jujur saya sendiri mengaguminya dan sering mendengarkan cermah-ceramahnya. Saya pribadi juga mengakui kecerdasan dan kefasihnnya dalam berceramah, karena beliau sebagai Ustad. Tapi berbeda halnya jika membahas soal sejarah. 

Pekan lalu menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-77, Ustad Adi Hidayat sempat ceramah yang kontraversial yang isi ceramahnya membahas tentang sejarah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 

Ceramahnya sangat meyakinkan apalagi dibumbui dengan Islam. Hal itu pun menjadi viral di media sosial. Namun banyak yang menilai bahwa ceramah sejarah yang menggebu-gebu itu ngawur. Bahkan tak segan-segan salah satu artikel di media online menyebut Ustad Adi Hidayat (UAH) sebagai seorang pembohong sejarah. 

Artikel itu menyebutkan: "Dari Mulut Ustad Adi Hidayat Kebohongan Sejarah Dikabarkan," ditulis oleh Ade Kurniawan, 18 Agustus 2022 dalam media katalogika.com. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun