Mohon tunggu...
wacana_rakyat
wacana_rakyat Mohon Tunggu... Belajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat: Manusia adalah Makhluk yang Bertanya

21 Agustus 2022   19:19 Diperbarui: 21 Agustus 2022   19:31 1501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/gambar pixabay.com

Jawaban mereka tentu didasarkan pada apa yang mereka lihat, dan rasakan. Contohnya kenapa alam semesta ini disebut dari air, karena mereka menganggap bahwa air merupakan sumber penghidupan makhluk hidup, tumbuhan hewan dan manusia. 

Kemudian kenapa alam disebut berasal dari Api,? karena adanya panas yang kita rasakan. Terus saja begitu .... menuju jawaban yang paling benar.

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini dalam sejarah menimbulkan konflik. Konflik antara siapa,? Dalam filsafat kita kenal pertentangan antara mitos dan logos. Bahkan sebagain filsuf hidupnya berakhir dengan tragis. Sebagai contoh di Yunani berkaitan dengan pembentukan alam semesta, awalnya selalu didasarkan pada mitologi seperti adanya kekuatan dewa-dewa. 

Nah, bagi manusia yang mencoba mengedepankan akal atau ilmu selalu ingin membuktikan bahkan membantah asumsi bahwa alam semesta ini ada campur tangan dari dewa-dewa. 

Manusia terus bertanya hingga menemukan jawaban yang paling sempurna dari pengetahuan sebelumnya. Semua kemajuan peradaban manusia berawal dari pertanyaan-pertanyaan kemudian manusia berusaha mencari jawabannya. Penemuan-penemuan luar biasa yang kita rasakan sekarang ini semua itu berawal dari pertanyaan-pertanyaan. 

Dalam perkembangan peradaban manusia ini menurut saya dibagi menjadi empat periode yaitu mitologi, kosmologi, teologi, antropologi dan teknologi (tahapan akhir peradaban manusia). Sebetulnya panjang jika harus saya jelaskan. 

Berawal dari Ketidakmungkinan

Saya ingin berasumsi lagi bahwa penemuan-penemuan hebat manusia seperti sekarang ini berawal dari imajinasi. Contoh terkait penemuan pesawat terbang. Saya justeru penasaran bagaimana manusia bisa menemukan dan menyebutnya pesawat terbang. 

Ini hanya salah satu contoh saja yang akan saya jelaskan supaya pembaca mengerti. Untuk menjawab pertanyaan tadi mungkin kita harus buka google tentang sejarah ditemukannya pesawat terbang. 

Tapi bagi saya tidak perlu, bagi saya pertanyaan ini bisa dijawab oleh filsafat. Menurut saya penemuan pesawat berawal dari ketidakmungkinan kemudian menjadi mungkin, kenapa? Karena selain ia bertanya ia juga melakukan yang namanya percobaan atau eksperimen untuk menemukan jawaban dari pertanyaannya. 

Pembaca masih bingung,? Baiklah saya akan membuat kisah filsafat tentang dua orang laki-laki yang mengambil air di sungai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun