Jadikan Sumut Daerah Kreatif

Di era serba teknologi canggih sekarang ini, industri kreatif sangat berpotensi menjadi industri andalan di Indonesia. Tak terkecuali di Sumut (Sumatera Utara) pun begitu. Jika kita menggali potensi industri kreatif dengan seksama, Sumut berpotensi besar untuk dijadikan daerah industri kreatif yang maju. Mengapa? karena Sumut kaya dengan budaya etnis. 

Dan inilah daya magnet yang luar biasa bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Seperti Kampung Kaos di Mandailing, Komunitas-komunitas seni dan pencipta lagu-lagu daerah, Kuliner Tapanuli Selatan, Kerajinan ulos dan aneka tenun, dan masih banyak lagi daerah-daerah potensial di pelosok-pelosok Sumut.

Dari 33 Kabupaten dan Kota di Sumut, tentu banyak yang bisa digali kreatifitasnya. Ekonomi kreatif bukan hanya produk-produk kreatif kerajinan dan barang-barang seni. Melainkan ada 16 cabang/sub sektor, yakni: 1) Aplikasi & Pengembangan Permainan, 2). Arsitektur, 3). Design Arsitektur, 4). Design Komunikasi Visual, 5). Design Produk, 6). Fashion, 7). Film, Animasi dan Video, 8). Fotografi, 9). Kriya, 10). Kuliner, 11). Musik, 12). Penerbitan, 13). Periklanan, 14) Seni Pertunjukan, 15) Seni Rupa, 16). Televisi & Radio. 

Dengan banyaknya sub sektor industri kreatif memang cukup berat jika hanya mengandalkan pemerintah untuk mendongkrak ekonomi kreatif tersebut. Harus ada forum multistakeholderuntuk menangani ini. Tentu diinisiasi oleh pemerintah, didukung asosiasi-asosiasi pelaku usaha di bidang kreatif.

Beberapa langkah untuk menjadikan Sumut sebagai daerah Industri Kreatif menurut hemat saya ada beberapa hal, di antaranya adalah:

1. Assesmentterhadap potensi industri kreatif se Sumatera Utara. Setiap kabupaten mestinya mempunyai pemetaan potensi-potensi tersebut. Di samping itu perlu pendataan terhadap kebutuhan-kebutuhannya.

2. Dilakukan Up-grading SDM Industri Kreatif untuk semua wilayah di Sumut. Bisa melalui seminar, workshop, dan lain-lain. Pemerintah bisa kerjasama dengan Perguruan Tinggi-Perguruan Tinggi di Sumut. Perlu juga studi banding ke daerah-daerah yang telah maju industri kreatifnya seperti: Bali, Yogyakarta, dan Bandung.

3. Bantuan Peralatan. Bantuan peralatan tentu setelah mendapatkan data dan pemetaan yang valid. Bantuan ini sifatnya hanya mensupport kegiatan masyarakat untuk mengembangkan usaha kreatifnya masing-masing.

4. Akses Permodalan bagi Pelaku Industri Kreatif. Ini sangat penting bagi UKM pelaku industri kreatif. Dengan catatan berbunga rendah, dan ada pendampingan terhadap alokasi dana yang telah digulirkan.

5. Akses Pasar. Pemerintah dengan kerjasama multi stakeholder tersebut melakukan terobosan-terobosan pemasaran, baik di dalam maupun luar negeri. 

Dengan langkah-langkah seperti di atas, insyaAllah dunia industri kreatif di Sumut bisa mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dengan catatan, program tersebut didukung oleh semua stakeholder: KADIN Sumut, Asosiasi-asosiasi usaha, Pemda Sumut, Pemangku adat, dan masyarakat secara luas.

Semoga bermanfaat.