Mohon tunggu...
Hsu
Hsu Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang manusia biasa

Somewhere Only We Know

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Manfaat Pohon Kudo

7 Mei 2014   18:29 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:45 6246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13994350201259459861

[caption id="attachment_335094" align="aligncenter" width="574" caption="Pohon Kudo; Gambar dari bloggeramin.wordpress.com"][/caption]

Pohon "Kudo" adalah sejenis pohon yang banyak di tanam untuk peneduh jalan. Ada juga yang memanfaatkannya untuk patok batas tanah. Pohon ini rindang sekali jika daunnya baru bersemi setelah gugur beberapa waktu.

Nama Pohon Kudo sendiri saya ambil mengikuti postingan seorang blogger yang mempublikasikan mengenai pohon ini di blog pribadinya. Dan memang hanya satu saja postingan mengenai pohon ini setelah lama saya cari dengan mesin pencari dan dengan kata kunci awal yaitu "pohon kedondong laki atau pohon kedondong pagar.

Di daerah tangerang sendiri pohon ini memang di sebut dengan nama pohon kedondong laki, karena bentuknya batang dan daunnya mirip dengan pohon kedondong, hanya saja yang membedakannya dengan pohon kedondong adalah tidak adanya buah dari pohon kudo ini.

Pencarian secara online pun tak saya temukan mengenai nama latin dari pohon ini. Oleh karena itulah saya menyepakati istilah yang sudah digunakan oleh seorang blogger yang memposting dan menamakan pohon ini sebagai pohon "kudo". Banyak nama yang dipakai untuk menyebut pohon ini, seperti di daerah Sulawesi Selatan ada yang menyebut dengan nama "Tamatte", "Kayu Cina", dan "Kayu Jawa". Di Flores disebut dengan nama "pohon Reo".

Pohon satu ini masih jarang di manfaatkan. Apa saja manfaatnya, mari kita kupas.


  • Penghijauan dan Peneduh Jalan

Pohon ini dapat diperbanyak dengan cara menancapkan batangnya. Bahkan jika digeletakkan begitu saja di atas tanah pun akan dapat tumbuh dengan sendirinya. Dulu, banyak yang memanfaatkan dan menanam batang pohon kudo ini sebagai pembatas lahan (patok) dan juga untuk tiang hidup pagar bambu maupun pagar seng. Pohon ini termasuk yang cepat pertumbuhannya dan "aman". Mengapa saya katakan aman, karena jika roboh pun, pohon tidak akan langsung roboh. Pohon ini akan memberi tanda jika akan roboh maka posisinya akan jadi miring, sekalipun patah, batangnya tak akan langsung patah.  Daunnya menjelang musim hujan akan rontok, kemudian setelah beberapa waktu akan bersemi kembali dengan ditandai keluarnya bunga-bunga kecil pada seluruh batang bagian atas dan kemudian akan menjadi rimbun kembali. Ketika daunnya sudah tumbuh seluruhnya maka enak sekali untuk duduk-duduk berteduh di bawahnya.


  • Daun Pucuknya dan Batang Muda sebagai Obat Alternatif

Pucuk daun dari pohon Kudo ini adalah obat mujarab untuk penawar bisa (racun) binatang berbisa, seperti ular. Secara turun temurun, leluhur saya termasuk Ayah dan juga saya, seringkali memanfaatkan pucuk daun Kudo ini sebagai penawar racun yang diakibatkan dari gigitan ataupun semburan binatang berbisa.

Pada sekitar tahun 1980 an, daerah tangerang banyak sekali ular berbisa dan yang paling mematikan adalah gigitan berbisa dari Ular Tanah. Akibat dari gigitan ular tanah ini banyak yang berujung pada amputasi bagian tubuh dan bahkan kematian.

Cara memanfaatkan Pucuk Daun Kudo ini adalah dengan cara mengambil pucuk daunnya secukupnya kemudian ditumbuk dengan mencampurkan garam secukupnya dan sedikit campuran Arak Putih (Arak Beras Putih). Jika ada yang digigit ular atau binatang berbisa dan mengakibatkan keracunan, maka berikan padanya sedikit Arak Beras Putih untuk diminum (ingat hanya sedikit dengan tujuan untuk mendorong racun keluar, karena jika kebanyakan malah akan jadi mabuk hehehe). Setelah ini, tumbukan dari pucuk daun, garam, dan arak putih itu tempelkan pada bekas luka gigitan binatang berbisa. Selama Almarhum Ayah masih hidup, sudah banyak mengobati orang yang kena gigitan binatang berbisa dengan memanfaatkan pucuk daun dari Pohon Kudo ini dan semuanya sembuh tanpa berakhir dengan amputasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun