Mohon tunggu...
St Yuniszahra
St Yuniszahra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kreativitas dalam Revolusi Industri 4.0

1 April 2019   22:51 Diperbarui: 2 April 2019   02:08 2076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hal seperti yang tidak akan menutup kemungkinan pemikir-pemikir kritis akan mulai merancang cara untuk menghindari hal-hal tersebut.

Bisa menjadi salah satu solusi adalah dengan menciptakan robot yang mampu menggantikan pekerjaan manusia yang dirancang dengan kemampuan dalam bidang sains di laboratorium yang mampu dikendalikan dengan koneksi jaringan yang juga mampu mengolah data yang diterimanya melalui koneksi internet dalam bentuk perwujudan dalam gerakan.

Jadi peneliti hanya perlu menyediakan alat-alat dan bahan yang dibutuhkan di laboratorium. Untuk kemudian pengerjaan yang akan dilakukan di laboratorium hanya dengan mentransferkan data-data perupa prosedur kerja terkait penelitian yang akan dilakukan dan pengontrolan dapat dilakukan dari tempat yang jauh. Namun untuk mahasiswa yang tetap inigin melakukan penelitiannya sendiri agar feelnya lebih dapet apalagi kalau ada kesalah yang terjadi.

Mahasiswa ini dapat menggunakna robot tadi apabila mungkin dia ada keperluan mendadak atau kelupaan, maka mahasiswa tersebut dapat meminta tolong pada robot untuk tetap melakukan perlkuan sesuai proksedur kerja yang telah diprogramkan. Robot yang juga mampu sebagai pengontrol harian penelitian yang tidak hanya 1 penelitian saja tetapi dapat mencakum beberapa penelitian.

Hal akan sangat memudahkan mahasiswa peneliti termasuk juga masiswa yang ingin melakukan penelitian-penelitian sejak dini yang disibukkan dengan perkuliahan dan tugas-tugas dari dosen gagasan ini akan sangat menguntungkan. apatalagi jika robot tersebut mampu menangkap sinyal bahaya yang ada di sekelililngnya dimana pengerjaan di laboratorium itu artnya bekerja dengan bahan-bahan yang kemungkinan akan berbahaya bagi diri peeliti maupun laboratorium itu sendiri.  selain deteksi bahaya robot tersebut juga mampu meangkap sinyal dari perasaan seseorang. perasaan tersebut dapat berupa kesedihan, kelaparan, yang lagi baper dan yang peka teradap perasaan seseorang. 

selain itu dalam dunia farmasi sendiri dengan kecanggihan teknologi saat ini dan sekali lagi untuk semakin mempermudah manusia dalam pekerjaannya adalah dalam penggunan mirkroskop. mikroskop saat ini yang umum kita jumpai adalah mikroskop yang menggunakan listrik kemudian kita akan mengatur perbesaran, megatur kecerahan cahaya, dan masih masih harus menggerakkan sekrup makro dan mikro pada mikroskop yang akan megakibatkan penggunaan waktu yang tidak efisien.

untuk mengefisienkan waktu dalam penggunaan mikroskop, baik jika diciptakan sebuah alat mikroskop yang dengan ukuran yang lebih fleksibel   dan tanpa perlu dilakukan lagi segala rancangan-rancangan untuk prosedur mikroskop yang masih kurang canggih itu. jadi sampel yang akan diamati secara mikroskopik tinggal di letakkan pada bagian mikroskop yang kemudian kita hanya perlu menekan satu tombol untuk mendapatkan hasil perbesaran yang sempurna dan menekan satu kali tombol pada sisi tombol yang pertama untuk kemudian memotret hasil perbesaran dan satu tombol pada bagian sisi lainnya dari tombol pertama untuk mencetak gambar hasil pemotretan sebelumnya. dengna seperti ini maka pekerjaan ada lebih mudah selesai dan tanpa perlu memakan lebih banyak waktu lagi. 

hidup sebagai seorang mahasiswa farmasi tidak akan pernah terlepas dari yang namanya laboratorium. seseorang tidak akan mungkn untuk menjadi seorang farmasis jika dia tidak mengenal yang nama lab itu. oleh karenanya untuk menjadi seorang farmasis yang maka kita perlu untuk melewati banyak lab mulai dari yang dasar hingga laboratorium yang mengajarkan pemproduksian obat layaknya di pabrik obat itu sendiri.

dengna bnyaklab ini maka tentu saja akan ada banyak alat-alat lab yang akan digunakan. dengna banyaknya alat-alat yang digunakan maka akan sulit bagi mahasiswa untuk menyiapkan semua alat-alat tersebut yang notabenenya berharga yang tidak murah. mkaa dari pihak kampus kemudian membantu dalam penyediaan alat-alat tersebut.

dalam kebanyak sistem yang sering atau bahkan semua dijumpai di pada sistem laboratorium, baik itu di bidang farmasi maupun bidang eksak lainnya adalah bahwa setiap praktikan yang akan menggunakan alat maka waib untuk  sebelumnya meminjam pada bagian yang kemudian dipercayakan untuk mengatur alat-alat tersebut dengna mencatat semua alat yang akan dipinjam dan setelah pengunaan alat tersebut selesai maka praktikan wajib untk mengembalikannya ke bagian yang mengurusi alat-alat lab.

namun terkendala biasanya apabila saat ingin melakukan pengembalian alat  maka pihak yang mengurus alat-alat telah pulang. praktikan akan kemudian membiarkan alat tersebut dengna dalih akan mengemblikannya besok ataupun besok, besok yang lainnya. hal inilah yang akan memicu adanya barang-barang yang bisa saja akan hilang.  dari masalah inilah kemudian lahir pemikiran atau inovasi yang lagi-lagi dipikirkan atas dasar untuk memudahkan aktivitas dalam kehidupan manusia, yaitu berupa loker yang canggih dimana didalam loker tersebut disusun alat-alat yang yang dipinjamkan untuk mahasiswa baik itu untuk perorangan atau pun beberapa orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun