"Pecinta" dan "Pencinta", Beda Dikit Gak Ngaruh?
Sebuah Pembahasan Dasar Kebahasaan
Mengawali tulisan ini, saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan ringan kepada pembaca. Dari dua kalimat di bawah ini, manakah kira-kira yang lebih tepat?
"Saya adalah pecinta kucing",
Atau
"Saya adalah pencinta kucing"?
Sudah terpikirkan? Sudah dijawab dalam hati?
Mari kita bahas.
Pertama, perlu kita kupas lebih dulu satu kata pembeda di atas, yaitu "pecinta" dan "pencinta".
Sebagaimana yang diketahui, kedua kata tersebut adalah bentuk perubahan kelas kata dari kata "cinta". Cinta merupakan adjektiva atau kata sifat yang dapat bermakna suka sekali, sayang, terpikat, kasih, atau semacamnya.
Kemudian, prefiks atau awalan pe- pada kata pecinta dan pencinta berfungsi menunjukkan pelaku, sehingga baik pecinta maupun pencinta, sama-sama merupakan nomina (kata benda).
Namun demikian, yang perlu diperhatikan dan digarisbawahi adalah bahwa kedua kata tersebut dapat memiliki makna yang berbeda, lo.
Bersumber dari aplikasi resmi KBBI V, kata "pecinta" memiliki makna orang yang bercinta.
Sedangkan "pencinta" bermakna orang yang sangat suka akan (sesuatu).
Tetapi, apa itu bercinta?
Masih dari sumber yang sama, "bercinta" memiliki dua definisi, yaitu
1. Menaruh rasa cinta
2. Bersetubuh/bersanggama
Nah, maka dari sini kita bisa melihat, kalimat mana yang sebetulnya lebih tepat di awal tadi sebagai pertanyaan saya.
Jawabannya: "saya adalah pencinta kucing".
"Pecinta kucing", "pecinta bola", "pecinta mobil", dan pecinta-pecinta lainnya yang begitu sering kita temukan di mana-mana adalah frasa yang kurang tepat. Mengapa? Karena itu dapat berarti mereka adalah orang yang bercinta (bersetubuh) dengan bola, bercinta dengan kucing, dan bercinta dengan mobil. Hiks.
Ya, meskipun tampaknya bisa-bisa saja dimaknai dengan definisi "bercinta" yang pertama yaitu menaruh rasa cinta, tetapi mengapa tidak menggunakan kata "pencinta" saja jika memang yang dimaksud adalah orang yang tertarik atau suka akan sesuatu? Hehehe.
Semoga bermanfaat.
Salam bahasa.
