Mohon tunggu...
PPI TIONGKOK
PPI TIONGKOK Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Demokrasi, Media, dan Implicit Bias "Menjadi Pemilih yang Cerdas Pemilu 2019"

16 Maret 2019   16:48 Diperbarui: 19 Maret 2019   09:31 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
npr.org/getty images

Karenanya dalam teori konflik menyatakan bahwa konflik yang disebabkan oleh isu-isu ideologis seperti agama dan etnis dapat menyebabkan konflik yang tidak realistis, sehingga konflik antar-agama/kepercayaan dan antar-etnis adalah konflik yang sangat sulit untuk ditemukan solusinya. Terutama dalam membentuk konsensus dan perdamaian, konflik tersebut juga cenderung akan berulang.

Secara otomatis kita akan lebih berpihak pada kelompok yang memiliki nilai yang sejalan dengan nilai yang kita anut, hal ini harus dipahami oleh masyarakat Indonesia sebagai pemilih. Memahami bagaimana proses kerja kognitif atau mental dalam keberpihakan dan prasangka adalah proses yang berjalan di alam bawah sadar dan dipengaruhi oleh nilai-nilai yang kita anut serta pengalaman yang kita telah lalui.

Memilih merupakan sebuah proses yang melibatkan rasa suka dan tidak suka dan proses ini berada dalam tataran afeksi (rasa) sangat emotional dan intimate namun harus dieksekusi dalam sebuah tindakan sadar yakni memilih kandidat dengan proses rasionalitas.

Menjadi sadar akan bias yang dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak disadari akan membantu pemilih untuk lebih memahami subjektifitasnya dalam proses pengambilan keputusan. Dalam hal ini kita sebagai pemilih harusnya menjadi lebih bijak dalam memilih media dan mencari informasi yang faktual dan menganalisa setiap pilihan dan dengan keterbukaan era internet pemilih seharusnya lebih mampu melakukan proses cek dan ricek atas berita atau informasi yang didapatnya.

Marilah menjadi pemilih yang cerdas dan bijak dengan sadar sesadarnya bahwa nilai-nilai yang kita anut akan mempengaruhi kita secara subjektif dalam menilai sesuatu demi sebuah keputusan yang rasional dan cerdas dalam menentukan perkembangan dan kemajuan bangsa kita tercinta. Akhir kata penulis mengucapkan mari menyongsong gegap gempita pesta demokrasi bangsa Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika, selamat Memilih dengan cerdas April 2019.

Wuhan, Maret 2019.

(Patmawaty Taibe - Dosen Fakultas Psikologi Universitas Bosowa Makassar, Peneliti pada PUKAT Social Budaya dan Ekonomi PPIT, Ph.D. Candidate pada School of Psychology Central China Normal University)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun