Mohon tunggu...
PPI TIONGKOK
PPI TIONGKOK Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Mengatur Waktu

10 Oktober 2018   23:06 Diperbarui: 10 Oktober 2018   23:13 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Fadlan Muzakki

Sebagai manusia, apapun profesinya, pasti kita pernah mengalami sulitnya mengatur waktu. Terlebih lagi bagi orang-orang yang memiliki 2 tanggung jawab atau lebih dari satu profesi. Sebagai contoh, seorang pria yang sudah menikah, selain berprofesi sebagai pekerja untuk mencari nafkah untuk keluarga, dia juga perprofesi sebagai kepala keluarga atau ayah bagi anak-anaknya. Terlebih lagi wanita yang sudah menikah dan bekerja, selain sibuk sebagai wanita karir, dia juga sibuk sebagai ibu bagi anak-anaknya, dan juga sibuk sebagai istri sang suami. Belum lagi ditambah kesibukan-kesibukan diluar seperti pekerjaan sampingan dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana dengan pelajar atau mahasiswa?

Apakah juga sama sulitnya mengatur waktu dengan orang-orang yang sudah bekerja? 

Mungkin bagi sebagian mahasiswa yang berstatus kupu-kupu (Kuliah, Pulang -- Kuliah, Pulang) hal ini tidak begitu sulit mengatur waktu. Akan tetapi bagi mahasiswa yang aktif berorganisasi, pasti ada kalanya mahasiswa tersebut sulit mengatur waktu. Saya memiliki beberapa tips dan trik agar para aktivis mahasiswa pintar membagi waktu antara tugas dan tanggung jawab utama dalam kuliah dan juga tugas dan tanggung jawab di organisasi. Hal ini penting untuk mulai dibiasakan dari sekarang karena akan berdampak pada pembangunan karir kita nanti setelah lulus kuliah. Apa dan bagaimana strategi mengatur waktu tersebut? Berikut ulasananya.

  1. Menyelesaikan Hal-Hal yang Tepat Sesuai Deadline dan Prioritas

Bagi sebagian orang yang memiliki banyak hal yang dikerjakan dalam kesehariannya, alangkah lebih baiknya mencari tugas-tugas dan memprioritaskan sesuai dengan deadline terdekat, sehingga tidak terkejar oleh waktu dan menjadi budak deadline. Dengan demikian, kita tidak perlu lagi menggunakan Sistem Kebut Semalam (SKS) dalam menyelelesaikan tugas-tugas yang ada.

  1. Menggunakan Alat-Alat Sekitar untuk Mengatur Tugas-Tugas yang Dimiliki

Mempergunakan dan memanfaatkan alat-alat yang ada disekitar, juga dapat membantu dalam mengingatkan kita untuk mengatur tugas-tugas yang akan dikerjakan. Sebagai contoh, kita dapat menggunakan handphone atau laptop yang kita punya untuk mencatat tugas-tugas apa saja yang perlu dikerjakan dan selesaikan dalam keseharian, mingguan, atau bulanan. Kita juga bisa memanfaatkan kertas untuk ditempel di tembok-tembok kamar atau di toilet sehingga kita selalu merasa teringatkan oleh tugas yang belum terlaksanakan.

  1. Memahami Diri Anda dalam Menggunakan Waktu

Memahami diri sendiri dalam menggunakan waktu adalah hal yang sangat fundamental. Maksud dari memahami diri dalam menggunakan waktu adalah mengetahui tubuh dan diri kita kapan bisa menjadi produktif. Dengan demikian kita bisa memanfaatkan waktu-waktu produktif tersebut untuk mengerjakan target-target yang ingin kita selesaikan perharinya.

  1. Memahami Diri Anda untuk Mengatur Efesiensi Kerja dan Stress

Selain memahami diri untuk mengatur efesiensi kerja, kita juga harus mengenal diri sendiri kapan stress mudah datang ke diri kita dan bagaimana cara menyelesaikannya. Dengan demikian kita bisa mengatasi setiap hambatan yang ada ketika banyak tugas yang harus kita atur dalam kesehariannya.

  1. Pendelegasian Beban Tugas

Pendelegasian beban tugas ini ditujukan bagi teman-teman yang mendapat banyak tugas dalam berorganisasi. Jika dirasa sudah tidak sanggup menyelesaikan tugas-tugas yang ada, maka kita dapat mendelegasikan tugas tersebut kepada teman-teman satu tim kita. Hal ini juga berlaku dalam kerja kelompok dalam tugas kuliah.

  1. Terapkan 4A: Analisa, Alokasi, Atur,dan Antisipasi
  1. Analisa: maksudnya adalah kita harus coba menganalisa priotitas tugas-tugas yang ada sehingga kita dapat mengerjakan tugas-tugas tersebut sesuai dengan deadline yang ada.
  2. Alokasi: setelah menganalisa, maka kita coba memberikan alokasi waktu untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut. Sebagai contoh, Ketika kita memiliki tugas menghafal kosakata bahasa asing, membuat proposal kegiatan, dan juga membuat surat untuk sebuah event organisasi, maka kita coba alokasikan waktu 3-5 jam untuk menghafal dalam sehari itu, begitupun dengan tugas yang lain.
  3. Atur: maksudnya atur ini adalah dari berbagai macam perspektif. Dalam management waktu ini kita bisa mengatur mood kita dengan cara mengatur posisi dan suasana sekeliling kita dalam mengerjakan sesuatu.
  4. Antisipasi: kita juga harus punya langkah-langkah antisipatif jika kita tidak dapat menyelesaikan sebuah pekerjaan dalam satu waktu, apakah kita akan mengurangi tidur kita, ataukah kita harus relax dan mempunyai me-time dalam sekejap untuk meneruskan tugas tersebut, atau kita harus undur deadline dari si tugas yang belum terselesaikan tersebut. 
  1. Belajar dari Hari yang Sudah Dilewati

Poin ke-7 ini merupakan langkah untuk merefleksikan diri dari apa yang sudah kita lewati sebelumnya dalam mengatur waktu dan tugas yang ada dalam diri kita. Dengan merefleksi diri maka kita akan mendapatkan hal-hal apa saja yang bisa dan perlu kita perbaiki kedepan agar bisa hidup lebih produktif lagi.

  1. Belajar break the limit / diluar kebiasaan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun