Mohon tunggu...
Santuso
Santuso Mohon Tunggu... Guru - pendidik generasi khoiru ummah

Hai, salam kenal! Saya Santuso, seorang pemuda yang sedang belajar menjadi penulis, linguis, jurnalis, aktivis, dan pendidik Islam ideologis. Konten blog ini saya tulis untuk berbagi inspirasi, informasi, stori, dan nasihat islami. Bila bermanfaat, silakan disebarluaskan. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Banyak Keutamaan dari Punya Anak Menurut Islam, Yakin Masih Mau Child Free?

1 September 2021   18:33 Diperbarui: 11 Februari 2023   09:59 1709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
disunting dari powerpointify.com

Akhir-akhir ini, berita perihal child-free menjadi buah bibir di media sosial. Child-free merupakan suatu keputusan atau pilihan hidup bagi pasangan suami istri untuk tidak ingin memiliki anak sama sekali, baik itu anak kandung, anak tiri, maupun anak angkat. Tidak hanya orang Barat, beberapa orang di tanah air juga latah menjalani child-free.

Lantas, bagaimana pandangan Islam terkait hal tersebut? Berikut ulasannya!

Catatan: artikel ini ditujukan kepada pihak pendukung dan aktivis child-free yang menolak mempunyai anak karena alasan tidak syar'i. Artikel ini tidak ditujukan kepada pasutri yang menjalani child-free karena alasan syar'i seperti pertimbangan medis atau pertimbangan lain di luar kuasa manusia. Insya Allah ada kebaikan tersendiri bagi keluarga yang menjalani child-free dengan alasan syar'i.

1. Rasulullah justru berbangga dengan banyaknya umat Islam

Banyaknya umat Islam yang terlahir di dunia ini justru menjadi kebanggaan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda (yang artinya), "...karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu)." (riwayat Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Hibban, dan Hakim).

Jadi, suatu hal yang salah kaprah jika ada yang memandang bahwa membuat anak merupakan sikap yang amoral. Pandangan tersebut sesungguhnya konyol dan tidak sesuai fitrah manusia. Rasulullah sendiri ternyata justru berbangga jika umatnya punya banyak anak. Eitzh, banyaknya anak juga harus diimbangi dengan kemampuan orang tua untuk memenuhi hak-hak mereka ya seperti memenuhi kebutuhan sandang, papan, pangan, pendidikan, dan sebagainya.

2. Anak itu pengantar menuju surga

Saat anak lahir di dunia ini, ia akan menyenangkan hati orang tua. Jika ternyata si anak itu meninggal ketika kecil, hal itu sama sekali tidak membuat orang tua rugi. Sebab, anak yang meninggal sebelum baligh akan menjadi ahli surga. Bahkan, anak tersebut akan membawa orang tuanya masuk surga juga.

Bukan hanya itu, anak yang dirawat sampai besar pun juga akan menjadi pengantar bagi orang tua menuju surga. Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits bahwa siapa saja yang memiliki tiga anak perempuan kemudian orang tuanya bersabar dalam membesarkan mereka; memberikan sandang, papan, pangan yang layak; mendidik mereka agar menjadi sholihah, maka itu akan menjadi pengantar bagi orang tua masuk surga.

Anak yang didik menjadi hafizh Qur'an juga menjadi pengantar orang tua masuk surga. Dalam sebuah hadits riwayat Hakim, disebutkan bahwa anak penghafal Alquran kelak akan menjadi penyebab orang tua diberi mahkota yang terbuat dari cahaya. Hebat, bukan?

3. Anak sholih itu harta yang tak ternilai harganya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun