Penyesuaian cara menjual produk dan jasa yang dimiliki oleh brand adalah hal pertama yang bisa brand lakukan. Penyesuaian ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan tim esports dan pro player/influencer dalam membungkus produk atau jasa tersebut di dalam konten.
Hal kedua yang bisa brand persiapkan dan lakukan adalah penyesuaian komunikasi yang lebih modern dan muda lagi. Hal ini mengacu kepada konsumen di dunia esport yang salah satunya adalah Gen Z. Poin ini bisa dilakukan sebagai upaya untuk mendekatkan diri dengan mereka.
Sistem atau fitur bundling untuk produk atau jasa dari brand bisa dimodifikasi dengan merchandise dari tim esports jadi hal ketiga yang bisa dilakukan oleh brand. Hal ini jelas menguntungkan dua belah pihak sekaligus.
Brand jadi penyelenggara pertandingan esports di luar dari liga yang pro player tekuni adalah hal yang menarik untuk didiskusikan lebih lanjut. Hal ini mengacu dari temuan yang menunjukan bahwa Gen Z menonton streamers/gamers favorit mereka, di mana ini bisa diinterpretasikan ada keinginan dari mereka untuk bisa jadi seperti idolanya.
Masih banyak lagi hal lain yang brand bisa lakukan terlepas dari beberapa rekomendasi di atas. After all, salah satu fundamental yang bisa diingat oleh brand adalah bagaimana mendalami perannya untuk membantu menciptakan hiburan yang menarik. Sehingga konsumen bisa setuju bahwa apa yang mereka inginkan adalah yang brand tawarkan.
