Mohon tunggu...
Rakha Stevhira
Rakha Stevhira Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan fakultas ushuluddin jurusan akidah dan filsafat Universitas Al-Azhar Kairo Mesir

Peminat kajian sufistik dan pemikiran islam

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Usahamu Tidak Menjamin Keberhasilan Ambisimu

11 Maret 2024   20:43 Diperbarui: 11 Maret 2024   21:00 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita kontekskan dengan keseharian hidup kita, bisa dicontohkan dalam hal ambisi dalam meraih suatu pencapaian.Terkadang kita sebagai seorang manusia selalu menjadikan proses atau pekerjaan kita dalam menuntaskan ambisi sebagai tujuan utama seperti ingin meraih intensitan publik dengan kecantikan kita atau kepintaran kita.

Yang nyatanya itu semua hanya ilusi semata, karena pada faktanya justru orang-orang yang terlalu menghamba kepada pekerjaan demi ambisinya akan cenderung mudah putus asa dan frustasi ketika dihadapkan pada sebuah kegagalan.

Menunjukan eksistensi kita kepada khalayak adalah suatu tujuan yang baik selama kita tidak berharap lebih dari hanya sebatas sebagai perantara pesan dari sang khaliq agar dapat bermanfaat bagi sesama, seperti menginspirasi tanpa harus mengharap pujian dan empati. Karena sejatinya penilaian yang ingin kita dapatkan adalah dari sang pencipta bukan dari makhluk.

Bersama-sama kita harus sepakat dan menyetujui bahwa keikutsertaan Allah dalam segala hasil atas usaha kita adalah suatu keniscayaan. Maka dari itu jangan terlalu mengandalkan usaha kita tanpa menyerahkannya kepada Allah.

Libatkanlah Allah dalam setiap usahamu, maka dikala hasilnya seperti apapun kamu akan selalu bersyukur tanpa harus merasa putus asa atau terendahkan. Karena boleh jadi kegagalan bagimu terhadap sesuatu adalah kebaikan menurut Allah, atau kebaikan bagimu ternyata adalah suatu kegagalan menurut Allah.

Sebagai pengingat buat kita semua juga bahwa berharap atas sesuatu tanpa melibatkan Allah itu adalah sebuah pengharapan yang sia-sia. Kita hanya akan terus merasa kurang dan tidak puas akan semuanya, tujuan yang tidak akan pernah menemukan sebuah akhir. Lantas untuk apa kita bersusah payah mengejar ambisi dunia sedangkan ada akhirat yang sudah yang pasti menunggu kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun