Mohon tunggu...
Steven Saunoah
Steven Saunoah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Senang membaca dan menulis. Karya yang disukai adalah sastra dan Filsafat. Penggemar Cristiano Ronaldo.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Memburu Kemenangan Perdana, Menganalisis Peluang Indonesia Kontra Irak

11 Oktober 2025   06:55 Diperbarui: 11 Oktober 2025   06:55 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memburu Kemenangan Perdana: Menganalisis Peluang Indonesia Kontra Irak

Kekalahan dramatis 2-3 Timnas Indonesia dari Arab Saudi di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 beberapa hari yang lalu telah menyisakan pekerjaan rumah yang berat sekaligus memicu harapan. Meskipun kalah, semangat juang "Garuda" di bawah asuhan Patrick Kluivert patut diacungi jempol. Kini, di depan mata sudah menanti tantangan yang jauh lebih besar: Irak, tim yang secara historis selalu menjadi batu sandungan bagi Merah Putih.

Laga melawan Irak bukan sekadar pertandingan, melainkan laga hidup-mati yang menentukan nasib Indonesia di pentas dunia. Berbekal evaluasi dari hasil kontra Arab Saudi, apa yang harus dipersiapkan Indonesia untuk mematahkan rekor buruk dan mengukir sejarah kemenangan?

Belajar dari 'Luka' Melawan Arab Saudi

Kekalahan tipis dari Arab Saudi menyiratkan dua hal penting: potensi menyerang yang tajam dan kelemahan defensif yang harus segera ditambal.

1. Potensi dan Kepercayaan Diri di Lini Serang

Indonesia mampu mencetak dua gol, keduanya dari titik penalti yang dieksekusi dengan dingin oleh Kevin Diks. Ini menunjukkan bahwa Garuda memiliki mentalitas untuk bangkit dan memanfaatkan peluang, meskipun gol-gol tersebut berasal dari skema bola mati.

Pujian khusus patut diberikan untuk semangat juang para pemain yang tidak pernah menyerah. Pelatih Kluivert pun menyebut anak asuhnya "bertarung seperti singa." Attitude pantang menyerah ini adalah modal utama yang harus dibawa penuh saat menghadapi Irak.

2. Lubang di Pertahanan dan Transisi

Namun, kebobolan tiga gol juga menjadi alarm serius. Saat melawan Arab Saudi, Indonesia terlihat rentan dalam transisi bertahan dan kerap kehilangan fokus setelah mencetak gol. Gol-gol Arab Saudi seringkali tercipta dari skema serangan balik cepat atau kesalahan pemain sendiri (seperti blunder yang menghasilkan penalti atau gol rebound).

Kelemahan ini akan dieksploitasi habis-habisan oleh Irak, tim dengan penyerang-penyerang yang sarat pengalaman seperti Aymen Hussein dan Mohanad Ali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun