1. Ruang Koleksi dengan 3D Augmented Reality
History of Java sudah dilengkapi teknologi foto selfie Augmented Reality atau AR. Barcode scan ponsel diletakkan pada sejumlah gambar yang mewakili suatu kisah peradaban masa silam. Pengunjung cukup mendownload aplikasi History of Java AR lewat Play Store kemudian tunggu sampai aplikasinya terbuka.Â
Setelah itu arahkan kamera ponsel app AR tadi ke barcode yang terpasang di bawah gambar. Posisikan dirimu setepat mungkin dan sesuai arahan teman yang memegang kamera ponsel AR. Gambar AR tadi akan terlihat 3D di layar ponsel dan mulailah ekspresikan semangat berkunjung ke Museum!
Ruangan ini terdiri zona depan dan belakang. Sebelum melangkah masuk pengunjung dipersilahkan berfoto dengan memegang properti wayang. Sedangkan saat eksplor menjelajah ruang Paviliun tidak diperbolehkan memotret koleksi dalam etalasenya.
Pada bagian belakang Museum, tepatnya setelah ruang Teater 3D, bakal ditemukan ruangan diorama yang cukup luas. Disana bebas foto ekspresif karena tersedia spot background 3D yang unik. Mulai dari suasana Jawa tempo dulu, petualangan/penjelajah nusantara, sampai nuansa budaya dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Penyusuran Museum History of Java berakhir di Exit Door : Little Malioboro. Atau replika pedestrian Jalan Malioboro. Pada saat sore hari kamu bisa mengambil foto outdoor yang keren banget disini.
Fasilitas Ruang History of Java Museum
1. Ruang Teater : Menonton Film Purbakala
2. Ruang Koleksi dan Paviliun Keraton :Â
Dimulai dari Alkisah Kehidupan Purbakala (Migrasi Austronesia) di Tanah Jawa.Â
Dilanjutkan Jaman Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa (Mataram Kuno, Kediri, Majapahit, dll).Â
Dekade Penyebaran Islam oleh Wali Songo - Terlahirnya Kerajaan Mataram Islam.Â
Periode Kasultanan Surakarta - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat