Mohon tunggu...
Humaniora

Penyerangan Gereja Terjadi di Yogyakarta

14 Februari 2018   22:42 Diperbarui: 14 Februari 2018   22:49 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Telah terjadi kasus penyerangan di salah satu Gereja di Yogyakarta, (Minggu   11/02/18).  Yaitu Gereja St Lidwina Bedhog Trihanggo, Sleman, Yogyakarta yang telah  diserang pada pagi hari oleh seorang pria dengan  senjata tajam.

Penyerangan tersebut dilakukan di dalam Gereja saat misa sedang berlangsung. Seorang pria yang diketahui sebagai pelaku bernama Suliyono,  berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. Ketika melakukan penyerangan, ia membawa senjata tajam berupa pedang.

Akibat dari penyerangan yang dilakukan, ada lima korban yang terluka. Lima orang tersebut ialah Jemaat, Romo yang sedang memimpin misa yaitu Romo Karl Edmund Prier dan Ajun Inspektur Satu Munir, personel Polsek Gamping yang saat itu juga datang untuk menangkap pelaku.

Selain mengakibatkan lima orang terluka, pelaku juga merusak barang-barang yang ada di dalam Gereja, seperti memenggal kepala patung Tuhan Yesus dan Bunda Maria. Beberapa menit setelah kejadian, kepolisian dari Polsek Gamping datang untuk menangkap pelaku.

Saat pelaku diminta untuk menyerahkan diri, ia melawan. Tembakan peringatan sempat dikeluarkan, namun pelaku tidak  peduli. Akhirnya pelaku langsung di lumpuhkan dengan tembakan di bagian perutnya.

Motif Penyerangan 

Sampai saat ini, polisi masih belum memberikan konfirmasi mengenai  motif di balik penyerangan yang dilakukan. Namun, banyak informasi yang beredar mengatakan bahwa kasus tersebut merupakan aksi dari terorisme.

Adanya informasi yang simpang siur, Kepolisian RI mengerahkan Densus 88 untuk menyelidiki kasus penyerangan tersebut. Tujuannya, untuk mengetahui kasus ini bagian dari aksi terorisme atau aksi lainnya. Selain itu, pelaku juga belum bisa di periksa dan dimintai keterangan karena masih di rawat di rumah sakit.

Kunjungan Gubernur DIY

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengunjungi korban dari kasus penyerangan di RS Panti Rapih Yogyakarta. Ia menyampaikan ungkapan sedih dan prihatin adanya kejadian ini.

"Sedihnya, kenapa di Jogja bisa begini? Sedangkan masyarakat kita ini kebersamaan sebagai budaya yang kita jaga, tapi kenapa? Itu kenapa saya sedih, tapi enggak bisa menangis," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun